Mohon tunggu...
Bazaruddin Ahmad
Bazaruddin Ahmad Mohon Tunggu... Guru - Berkaryalah

Pernah mengajar di homeschooling kak Seto Solo. Kini Mengabdikan diri di SMA N 1 Pulau Maya. Belajar untuk Menulis. j

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rintik Hujan Tak Sampai

3 Januari 2016   12:36 Diperbarui: 3 Januari 2016   13:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“kau benar sekali” jawabku

“Ya, seperti suamiku”

Air kopi yang sudah mendekati bibir tersentak oleh rasa kejutku. Tumpah, meja jadi hitam basah.

“Kau sudah menikah?”

“Tujuh bulan yang lalu. Maaf, aku sudah berusaha mengundang. Tapi nomor abang selalu tidak aktif.

“Oh, HP abang kecurian waktu itu, malas untuk mengurusnya. Hmm… Selamat kalau begitu”

“terima kasih. Oh ya kerja dimana sekarang, bang?”

ngajar di SMA 3”

“Oh, dekat dengan sekolahku mengajar dong. Aku di SMA 5. Cuma 50 meter jaraknya khan”

Oh tidak, batinku terpilin.

Kuhela nafas. Kuminum kopi  yang sudah jadi pahit, harum rokok telah berubah hambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun