"Apa masih jauh?" Tanya lesu Aghtainer.
"Ya, mesin cukup jauh" jawab Ayumu sedih
Tiba tiba, turunlah beberapa daun obat dari langit.
"Hei!! Ini daun yang aku butuhkan." Ucap Ayumu gembira. "Tapi, darimana asalnya?" Ayumu nampak kebingungan.
"Aku meminta elangku mencarinya," jawabku sambil tersenyum. "Cepat obati!" Ucapku
Sambil tersenyum, Ayumu membaca sebuah mantra penyembuh luka, dan dalam beberapa detik saja, luka itu sembuh.
"Dari mana kau belajar mantra itu Ayumu?" Tanya Aghtainer
"Dari guruku." Ucap Ayumu
"Kau beruntung mempunyai guru yang hebat." Aghtainer tersenyum.
"Baiklah, kita lanjutkan perjalanan!" Ucapku menyemangati
"Ayo!!!" Ucap Ayumu dan Aghtainer semangat.
Siang itu kami tiba ditepi laut. Angin dingin berhembus kencang, dan dinginnya udara sangat terasa walau kami sudah menggunakan pakaian hangat.
"Bagaimana caranya kita ke Britania dari sini?" Tanya Aghtainer
"Tunggu sebentar" jawabku sambil mengangkat tangan.
"Kita berenang?" Tanya Ayumu bingung
"Gila, kita tidak bisa berenang di kedinginan ini" Aghtainer bertanya.
"Bukankah kau punya Mamut?" Tanyaku pada Ayumu.
"Ya, aku bisa panggil dia" jawabnya
"Apa dia bisa membawa tiga orang?"
"Tentu, dia sangat kuat." Jawab Ayumu meyakinkan.
"Kenapa tidak kita gunakan dia saja, Mamut hebat dalam hal berenang kan?" Ucap Aghtainer.
Tak lama Ayumu memanggil mamut itu, dan dengan gagah, mamut itu muncul dari lebatnya hutan.
"Ayo naik" ajak Ayumu
"Ya, ayo!" Ucap Aghtainer semangat.
