Selepas makan, kami pun tertidur lelap.
****
Pagi dingin kembali kita temui. London mulai ditutupi putihnya salju.
"Guru, apa aku harus membeli beberapa kopi?" Tanya Lewis
"Aku sudah membeli beberapa kopi dari Berlin. Kau bisa membuatnya?" Tanyaku
"Tentu guru, aku belajar pada Darwin"
"Baiklah, kau boleh membuatkan untuk kami?"
"Baiklah, guru bisaenunggunya di ruangan"
Aku pun mengajak Aghtainer dan Ayumu ke ruang santai,
"Mana Ayumu?" Tanya Aghtainer
"Bukankah dia sekamar denganmu tadi malam?" Tanyaku balik
"Ah, di pergi ketika tengah malam" ucap Aghtainer. "Tapi aku tak tau dia kemana"
"Apa mungkin dia pergi ke laut?" Tanya ku khawatir
"Mungin,,"
"Sial, itu berbahaya.."
Aku pun berlari keluar rumahku, Â aku berlari sekuat tenagaku mengarah ke laut.
"Sial!! Kemana dia?" Ucapku panik
Dari arah belakangku terdengar suara yang tak asing bagiku.
"William? Apa itu kau?" Suara serak memanggil
Akupun menoleh. Sontak aku terkejut karena ternyata itu kawan lamaku, Franklin.
"Hai Franklin!!" Seruku girang. "Lama tak jumpa" kami pun bersalaman.
"Ya cukup lama ya,," ucapnya sambil tertawa. "Apa ada masalah? Tak biasanya kau disini"
"Temanku, dia pergi melaut, dia maniak sekali ikan" ucapku khawatir
"Apa dia si sipit itu? Dia ada di kedai,"
"Kedai? Di kedai pak tua Roger?" Ucapku terkejut
"Ya, dia ada di sana. Dia bekerja untuknya agar mendapatkan persenjataan"