Kalimat sarkasme yang ditulis di karangan bunga BEM FISIP Unair memiliki tujuan untuk mengkritik kebijakan dan tindakan Presiden dan Wakil Presiden, terutama terkait dengan isu pelanggaran HAM, IPK rendah, Ujaran Kebencian di akun media sosial, dan juga adanya pelanggaran konstitusi mengenai syarat usia calon wakil presiden.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun gaya bahasa sarkasme sering digunakan sebagai bentuk kritik yang tajam terhadap pemerintah, penting bagi masyarakat, terutama mahasiswa yang terlibat dalam organisasi kampus, untuk memperhatikan lagi tata bahasa yang digunakan dan bagaimana dampaknya dalam kehidupan sebagai warga negara.
DAFTAR PUSTAKA
Ganie, Tajuddin Noor. (2015), "Buku Induk Bahasa Indonesia". Yogyakarta, Penerbit: Angkasa.
Dian Uswatun Hasanah, Ferdian Achsani, dan Iqbal Syahrul Akbar (2019), "ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA PUISI-PUISI KARYA FADLI ZON".5(1), Hal 13-26.Â
Setiawan, M. D. (2024). Tribun News, "Alasan BEM FISIP Unair Pasang Karangan Bunga untuk Prabowo-Gibran: Kami Ada Kajian Ilmiahnya", https://m.tribunnews.com/amp/regional/2024/10/28/alasan-bem-fisip-unair-pasang-karangan-bunga-untuk-prabowo-gibran-kami-ada-kajian-ilmiahnya. Diakses pada 25 November 2024, Pukul 19.00 WIB.Â
Tim News. (2024), liputan6.com. "Reaksi Gibran soal Viral IPK-nya cuma 2,3" https://www.liputan6.com/amp/5513221/reaksi-gibran-soal- viral- ipk-nya-cuma-23. Diakses pada 24 November 2024, Pukul 20.00 WIB.
Puspitalova, A. T., & Arjanto, D. (2024), Tempo. "Jokowi Ramai di Medsos    dengan Sebutan Mulyono, Begini Muasalnya". https://www.tempo.co/politik/jokowi-ramai-di-medsos-dengan-sebutan-
 mulyono-begini-muasalnya-7223. Diakses pada 24 November 2024, Pukul 07.30 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H