Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Seorang bapak yang mengumpulkan kenangan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bau

18 Oktober 2024   00:14 Diperbarui: 18 Oktober 2024   01:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Yang mana yang rusak, Pak?"

"Semua pendingin di ruangan apartemen ini panas!"

"Bapak sudah sinting? Tidak lihat saya menggigigil begini? Mau mempermainkan saya, ya?"

"Mempermainkan bagaimana?"

"Pendingin ruangan Bapak nyala semua, hujan deras, cuaca dingin begini, malah telanjang, masih bilang panas!"

"Memang panas kok!"

"Barangkali bapak harus tinggal di Kutub Utara! Kalau mau ngerjain jangan begini, Pak!"

"Saya bayar kamu sepuluh kali lipat, perbaiki pendingin ruangannya!" Bentak pemuda itu seraya mengambil dompetnya. Diperlihatkannya berlembar-lembar ratusan ribu.

"Nih lihat! Saya punya uang! Kalau ini kurang, saya ambilkan di ATM!"

"Sinting!"

Tukang itu keluar dengan membanting pintu. Pono ditinggal sendirian, Panas dalam tubuhnya begitu terus membuatnya tersiksa, seperti ada bara dalam dirinya, terus membuat keringatnya keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun