"Yang mana yang rusak, Pak?"
"Semua pendingin di ruangan apartemen ini panas!"
"Bapak sudah sinting? Tidak lihat saya menggigigil begini? Mau mempermainkan saya, ya?"
"Mempermainkan bagaimana?"
"Pendingin ruangan Bapak nyala semua, hujan deras, cuaca dingin begini, malah telanjang, masih bilang panas!"
"Memang panas kok!"
"Barangkali bapak harus tinggal di Kutub Utara! Kalau mau ngerjain jangan begini, Pak!"
"Saya bayar kamu sepuluh kali lipat, perbaiki pendingin ruangannya!" Bentak pemuda itu seraya mengambil dompetnya. Diperlihatkannya berlembar-lembar ratusan ribu.
"Nih lihat! Saya punya uang! Kalau ini kurang, saya ambilkan di ATM!"
"Sinting!"
Tukang itu keluar dengan membanting pintu. Pono ditinggal sendirian, Panas dalam tubuhnya begitu terus membuatnya tersiksa, seperti ada bara dalam dirinya, terus membuat keringatnya keluar.