Mohon tunggu...
Ayu Yulianingsih
Ayu Yulianingsih Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa||Sastra Education 🎓 -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterampilan Membaca Nyaring Pada Jenjang Sekolah Dasar

28 Januari 2018   21:50 Diperbarui: 2 Juni 2018   22:41 10725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

JUDUL : 

KETERAMPILAN MEMBACA NYARING PADA JENJANG SEKOLAH DASAR

ABSTRAK :

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata -- kata / bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata -- kata secara individual akan dapat di ketahui dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding prosess), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata -- kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencangkup pengubahan tulisan / cetakan menjadi bunyi yang bermakna. 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

     Kita harus menyadari benar bahwa membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Mengapa? petama, membaca itu merupakan suatu alat komunikasi  yang sangat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya. Kedua, bahan bacaan yang dihasilakan dalam setiap kurun zaman dalam sejarah sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang itu. Ketiga, sepangjang masa sejarah yang terekam, membaca telah membuahkan dua kutub yang sangat berbeda. 

Di satu pihak, membaca itu suatu daya pemersatu yang sangat ampuh, yang cenderung mempersatukan kelompok -- kelompok sosial dengan memberikan pengalaman -- pengalaman umum yang seolah -- olah dialami sendiri dan dengan menanamkan sikap -- sikap, ide -- ide, minat -- minat, dan aspirasi -- aspirasi umum. Di pihak lain, membaca itu telah bertindak sebagai suatu daya pemecah belah, yang cenderung mempertajam perbedaan -- perbedaan antar kelompok sosial dengan jalan merangsang serta mempertebal perbedaan pendapat- pendapat mereka. Karena itulah, salah satu masalah yang kita hadapi kini adalah penentuan cara -- cara agar membaca itu dapat dengan baik mempromosikan kesejahteraan pribadi dan kemajuan kelompok. (Grey, 1957 : 1099).

     Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara. Pembelajaran di SD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran di SD, siswa diharapkan memperoleh dasar-dasar kemampuan membaca di samping kompetensi yang lain. Minat membaca adalah keinginan untuk memperhatikan atau melakukan kegiatan membaca serta memahami isi dari apa yang tertulis. Siswa yang rajin membaca, diharapkan akan mempunyai wawasan yang luas. Dengan membaca, banyak informasi yang akan diperoleh sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi belajar adalah proses belajar mengajar dan dapat diukur dalam tes.

Rumusan Masalah

Apa pengertian membaca nyaring?

Apa saja keterampila-keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring?

Bagaimana peningkatan keterampilan membaca nyaring tingkat sekolah dasar? 

Tujuan penelitian 

Sebagai wahana melatih mengungkapkan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis

Menumbuhkan entos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studi

Karya ilmiah yang sudah di tulis itu di harapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang -- orang yang berminat membaca.

Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya

Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian

KAJIAN TEORETIK

         Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap individu. Tarigan (2008: 7), membaca adalah proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Somadyo (2011: 1), membaca merupakan kegiatan interaktif untuk memetik dan memahami makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Lebih lanjut, dikatakan bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis.

Nuriadi (2008: 29), membaca adalah proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat pembaca menggerakkan mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Membaca melibatkan aktivitas mental yang dapat menjamin pemerolehan pemahaman menjadi maksimal. Membaca bukan hanya sekadar menggerakkan bola mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir untuk memahami tulisan demi tulisan.

Menurut Harjasujana (1996: 5), membaca adalah kemampuan yang kompleks. Pembaca tidak hanya memandangi lambang-lambang tertulis semata, melainkan berupaya memahami makna lambang-lambang tertulis tersebut. Rahim (2008: 2), membaca adalah aktivitas rumit yang melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Subyantoro (2011: 9), membaca merupakan keterampilan yang lambat laun akan menjadi perilaku keseharian seseorang. Pembaca memiliki sikap tertentu, pada awal sebelum keterampilan membaca ini terbentuk. Berdasarkan pengertian membaca yang dipaparkan di atas, penulis sependapat dengan Tarigan, bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui bahasa tulis. Dengan membaca, pembaca memperoleh banyak manfaat. Manfaat tersebut, yaitu dapat memperluas pengetahuannya dan menggali pesanpesan tertulis yang terdapat dalam bahan bacaan.

HASIL DAN PENELITIAN

Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama -- sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang.

Membaca nyaring yang baik menuntut agar pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar. Dia juga harus dapat mengelompokan kata -- kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar.

Demikian nyata kepada kita bahwa membaca bahwa membaca nyaring merupakan suatu keterampilan yang serba rumit, kompleks, dan banyak seluk beluknya. Pertama -- tama, pengertian terhadap aksara di atas halaman kertas dan sebagainya, kemudian memproduksikan suara yang tepat dan bermakna. Jangan kita lupakan bahwa membaca nyaring itu pada hakikatnya merupakan suatu masalah lisan atau oral matter. Oleh karena itu, khusus dalam pengajaran bahasa asing, aktivitas membaca nyaring lebih dekat atau lebih ditunjukan pada ucapan (pronounciation) dari pada ke pemahaman (comprehension). Mengingat hal tersebut, bahan bacaan haruslah dipilih yang mengandung isi dan bahasa yang relatif mudah di pahami. (Broughton (et al) 1978 : 9).

Keterampilan membaca nyaring

     Pembicara terdahulu mengemukakan bahwa membaca nyaring merupakan suatu yang menuntut aneka ragam keterampilan. Di kemukakan sejumlah keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring dalam membaca nyaring pada setiap kelas sekolah dasar, khusus sekolah dasar dengan keyakinan bahwa apabila keterampilan terseut telah dilatih sejak awal maka apabila para pengajar meningkat atau melanjutkan pelajaran ke sekolah lanjutan telah mempunyai modal yang sangat penting. Keterampilan pokok telah di tanam di sekolah dasar, pemupukan serta pengembangan dilakukan di sekolah lanjutan (pertama dan atas).

     Daftar keterampilan berikut ini sangat menolong para guru dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam membaca nyaring.

Kelas I

Mempergunakan ucapan yang tepat

Menggunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata)

Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami

Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik

Menguasai tanda -- tanda baca sederhana, seperti :

Titik (.)

Koma (,)

Tanda tanya (?)

Tanda seru (!)

Kelas II

Membaca dengan terang dan jelas

Membaca dengan pnuh perasaan, ekspresi

Membaca tanpa tertegun -- tegun, tanpa terbata -- bata 

Kelas III

Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi

Mengerti serta memahami bahan bacaan

Kelas IV

Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar

Kecepatan mata dan suara : 3 patah kata dalam satu detik

Kelas V

Membaca dengan pemahaman dan perasaan

Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan

Dapat membaca tanpa terus menerus melihat pada bahan bacaan

Kelas VI

Membaca nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi

Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat (Barbe and Abbott 1975 : 156 -- 157 ; Dawson (et al) 1963 : 216).

Peningkatan membaca nyaring tingkat 

     Pembaca nyaring yang baik biasanya ingin sekali agar pendengarannya memahami apa yang di sampaikan. Oleh karena itu, pembaca hendaklah mengetahui keinginan serta kebutuhan pendengarnya, serta menginterprestasikan bahan bacaan secara tapat. (Tarigan 2018 : 27).

Agar dapat membaca nyaring dengan baik, pembaca haruslah menguasai keterampilan persepsi ( penglihatan dan daya tanggap) sehingga mengenal dan memahami kata dengan cepat. Yang sama pentingnya dengan hal ini adalah kemampuan mengelompokkan kata ke dalam kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik dan lancar. Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud pengarang, pembaca biasanya menggunakan berbagai cara, antara lain :

Dia menyoroti ide -- ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas

Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya

Dia menerangkan kesatuan kita yang tepat dan baik

Menghubungkan ide -- ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai

Menjelaskan klimaks -- klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat

     Kebanyakan guru dapat memahami hal di atas. Namun sayang, kebanyakan membaca nyaring di dalam kelas terarah pada satu tujuan penilaian. Sebagai tambahan, terdapat suatu penekanan pada kecepatan sebagai suatu indikasi atau petunjuk pertumbuhan sang anak. Tidak mengherankan apabila sedikit sekali kegiatan membaca nyaring yang baik dan menarik.

     Keterampilan membaca nyaring akan berkembang secara wajar, secara alamiah dalam membaca drama. Membaca drama menambah sejumlah nilai pada pembaca, antara lain :

Memperoleh kesenangan dalam dramatisasi yang terlihat pada pemupukan keyakinan anak -- anak sehari -- hari

Memperdaya daya khayal, imajinasi, dalam membaca fiksi

Menanam disiplin yang tidak terdapat pada jenis -- jenis membaca lainnya

Mempertinggi pemahaman, pengembangan kosa kata, membaca frase/pragraf, ekspresi/perasaan, serta keterampilan berbicara secara umum.  (Tarigan 1978 : 28).

        4. Model yang harus di gunakan membaca nyaring

            a. Reading Aloud

Kegiatan membaca ini dilakukan oleh guru untuk siswanya. Atau dengan kalimat lain guru membaca siswa mendengarkan. Pembelajaran membaca nyaring jenis ini diterapkan di kelas rendah dan taman kanak-kanak. Guru dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks atau bahan bacaan lain. Guru membaca dengan suara yang cukup keras, dengan lafal dan intonasi yang baik sehingga seluruh siswa dapat mendengar dengan jelas dan menikmatinya. Kegiatan membaca nyaring sangat cocok dilakukan di SD kelas rendah dan TK. Manfaat yang dapat dipetik dari jenis membaca ini adalah meningkatkan keterampilan menyimak, memperkaya kosa kata, membantu meningkatkan membaca pemahaman, dan menumbuhkan minat baca pada siswa. Contoh membaca yang baik dari guru akan merangsang siswa belajar sungguh-sungguh membaca permulaan. Reading aloud di kelas rendah SD dan TK di samping pembelajaran juga bersifat memotivasi

Namun begitu, reading aloud dapat dilakukan di kelas tinggi SD, jika diperlukan di SLTP. Reading aloud memberikan contoh membaca yang baik di hadapan siswanya. Di kelas rendah dan TK pelaksanaan pembelajaran membaca ini dapat dilakukan setiap hari dengan waktu kurang lebih sepuluh menit. Kegiatan ini akan sangat menyiapkan siswa untuk siap belajar.

b. Shared reading

Shared reading adalah jenis kegiatan membaca nyaring yang dilakukan antara guru dan siswa. Dalam kegiatan ini antara guru dan siswa memegang buku yang sama. Kegiatan membaca ini dapat dilakukan di kelas rendah maupun di kelas tinggi. Guru di sini bertindak sebagai model, sehingga diperlukan guru dengan kemampuan membaca nyaring yang baik. Cara yang biasanya dilakukan dalam membaca nyaring jenis ini adalah:

1) guru membaca dan siswa mengikuti membaca (untuk kelas rendah);

2) guru membaca dan siswa menyimak bacaan;

3) murid membaca secara bergiliran.

Pelaksanaan pembelajaran di atas akan sangat bermanfaat bagi siswa karena:

1) murid menyimak bacaan langsung dari model;

2) murid diberi kesempatan menunjukkan keterampilan membaca;

3) murid yang masih kurang terampil dalam membaca mendapat kesempatan

membaca yang benar.

Sehubungan dengan membaca secara bergiliran Crawley dan Mountain (1995) mengatakan bahwa membaca jenis ini mengakibatkan anak tidak menyimak. Membaca secara bergiliran harus memiliki tujuan yang pasti jika tidak anak tidak akan menyimak secara baik. Penyimakannya dilakukan karena hanya karena ingin dapat melanjutkan membaca dengan segera. Ia tidak mau dicap oleh guru tidak menyimak. Membaca nyaring jenis ini oleh Craley dan Mountain disebut sebagai membaca round robin. Siswa juga telah mengantisipasi paragraf mana yang akan menjadi giliranya, sementara temannya membaca nyaring. Oleh karena itu, jika menginginkan siswa menyimak secara baik janganlah melakukan membaca nyaring dengan teknik membaca bergilir paragraf demi paragraf.

Sehubungan dengan membaca nyaring Rubin (1993) menjelaskan bahwa kegiatan yang paling penting untuk membangun pengetahuan dan keterampilan berbahasa siswa diperlukan membaca nyaring. Program yang kaya dari membaca nyaring dibutuhkan anak untuk karena membantu siswa memperoleh fasiltas menyimak, memperhatikan sesuatu secara lebih baik, memahami suatu ceritera, mengingat secara terus-menerus pengungkapan kata-kata, serta mengenali kata baru yang muncul dalam konteks lain. Membaca nyaring suatu ceritera sangat membantu siswa menambah kosa kata. Anak akan dapat mengerti dengan sendirinya makna suatu kata meskipun tidak dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, kegiatan membaca nyaring dengan teknik yang tepat sangat dibutuhkan siswa. Bagi siswa kelas rendah kegiatan ini sangat produktif dan bisa menjadi pengalaman interaktif yang paling bagus jika dilakukan dengan tepat.

Dari hasil penelusuran kegiatan membaca nyaring seperti di atas juga jarang dilakukan. Guru-guru tertentu di sekolah tertentu melakukan, tetapi lebih banyak yang tidak melakukan. Oleh karena manfaatnya sangat baik dalam rangka peningkatan kemampuan membaca maka seyogyanya membaca nyaring jenis ini juga sering dilakukan. Jangan lupa, setelah setelah siswa melakukan membaca nyaring secara bergiliran. Lanjutkan kegiatan dengan keterampilan lain misalnya berbicara. Yakni menceriterakan kembali secara singkat. Membuat alur ceritera. Membuat kerangka ceritera berdasarkan inti setiap alur. Dan akhirnya siswa diminta menuliskan kembali ceritera.

c. Guided Reading

Guided Reading adalah salah satu jenis kegiatan membaca nyaring yang memfungsikan guru sebagai pembimbing, pengamat, dan fasilitator. Meskipun kegiatannya membaca nyaring namun penekanannya bukan pada teknik membaca, tetapi pada pemahaman materi. Seluruh murid membaca teks yang sama dan mendiskusikannya. Guru mengajukan pertanyaan dan siswa diminta menjawab dengan kritis. Pertanyaan harus dibuat secara porposional. Kegiatan ini merupakan kegiatan membaca nyariung yang sangat penting dilakukan di kelas.

Demikianlah jenis pembelajaran membaca nyaring yang dapat dilakukan oleh guru. Sebagai penutup uraian membaca nyaring ini disajikan inti dari buku pegangan terlaris dalam mendidik dan mempersiapkan anak memasuki sekolah formal. Buku tersebut berjudul The New Read-Aloud Handbook. Buku ini sangat terkenal di Amerika Serikat. Inti buku ini adalah menyajikan keuntungan dan kesenangan anak membaca nyaring. Keuntungan dan kesenangan anak dalam membaca nyaring yang terdapat dalam buku itu diterjemahkan dan disajikan seperti di bawah ini.

1) Awali pembelajaran pertama dengan membacakan ceritera di kelas. Bertukar buku yang menarik, Ciptakan kesempatan yang menakjubkan bagi guru dan siswa untuk berbagi kesempatan yang hangat dan menyenangkan, membina ikatan secara akrab dengan seluruh siswa di kelas.

2) Sebelum membacakan ceritera atau puisi, akrabilah dahulu materi bacaan tersebut. Dengan demikian guru akan mengetahui bagian ceritera yang perlu mendapat tekanan. Kata atau konsep mana, apa yang diperlukan sebelum membaca untuk menghindari kebingungan, dan suasanan hati yang perlu ditampilkan.

3) Wacana yang panjang hendaknya diperpendek, supaya pengajaran membaca lebih lancar, dan latihlah membaca suatu ceritera atau bagian ceritera dengan nyaring sebelum membacakan kepada anak.

4) Selalu mendiskusikan isi bahan bacaan dengan siswa untuk membangkitkan minat siswa pada buku. Anak senang sekali dengan anekdot-anekdot tentang penulis atau ilustrator. Informasi ini membuat mereka akan semakin akrab pada ceritera atau puisi tersebut. Pertanyaan seperti lihat judul dan sampul buku ini. Menurutmu buku ini menceriterakan tentang apa? Pernahkah kalian mendengar tentang penulis sebelumnya? Dan lain sebagainya.

5) Suruhlah siswa duduk dengan riang dalam setengah lingkaran di sekitar Anda dan singkirkan semua benda yang dapat mengganggu. Adakan kontak mata selama Anda membacakan ceritera.

6) Duduklah di kursi rendah dekat siswa dan peganglah buku sedemikian rupa sehingga mereka dapat melihat ilustrasi. Ilustrasi merupakan hal penting dalam membaca buku untuk anak.

7) Jadikanlah kegiatan ini mengasyikkan, ekspresikan emosi yang dibangkitkan oleh ceritera atau puisi dan bawalah sastra ke dalam suasana yang hidup melalui gerakan, sound effect, dan perubahan nada suara.

8) Apabila memungkinkan doronglah anak berpartisipasi dalam membaca, misalnya mereka mungkin ingin menceriterakan buku atau mendeklamasikan puisi.

9) Secara periodik berilah pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman dan minat siswa. Berikan kesempatan pada siswa untuk duduk santai bersandar dengan senang merupakan daya tarik dari sastra yang menyenangkan. Jangan selalu bertanya dan mengubah membaca nyaring menjadi suatu tes.

10) Jangan menyelesaikan seluruh bagian atau bab pada suatu bacaan. Berhentilah pada bagian ceritera yang menegangkan. Biarkan anak berdiri di pinggir tempat duduknya, cemas karena rasa ingin tahu mereka lebih lanjut tentang apa yang terjadi berikutnya.

11) Pada penyelesaian ceritera atau puisi berikan kesempatan kepada siswa untuk merenungkan apa yang telah mereka dengar dan meneliti perasaannya sendiri.

12) Setelah menyelesaikan seluruh ceritera, berikanlah waktu kepada siswa untuk mengekspresikan perasaan mereka secara bebas.

Hal yang perlu diingat dalam membaca nyaring antara lain sebagai berikut.

1) Seni menyimak merupakan sesuatu yang bermanfaat, sehingga harus diajarkan.

2) Panjang pendek ceritera yang dibacakan hendaknya bervariasi.

3) Jika membacakan buku ceritera bergambar, guru harus yakin anak dapat melihat gambar itu dengan jelas.

4) Hentikan membaca pada titik yang menyenangkan.

5) Sesudah membaca sediakan waktu untuk berdiskusi, mengekspresikan secara lisan, tertulis atau pun ekspresi artistik.

6) Jangan membelokkan diskusi menjadi ujian, tes atau evaluasi.

7) Bacalah teks dengan penuh ekspresi dan perlahan-lahan.

8) Sebelum membaca buku tersebut di depan kelas, tinjaulah buku tersebut lebih dahulu.

Hal yang harus dihindari pada waktu membaca nyaring adalah sebagai berikut.

1) Jangan membacakan ceritera yang tidak kita sukai.

2) Jangan meneruskan membaca ceritera jika ternyata buku tersebut pilihan yang salah.

3) Jangan bingung dengan pertanyaan yang diajukan siswa selama membaca, dan diskusikan dengan siswa pendapat dan kesimpulan mereka.

4) Ciptakan pertanyaan terbuka yang mengharuskan siswa memusatkan perhatian pada bagian tertentu dari sebuah buku (Rothlein dan Meinbach, 1993).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca nyaring lebih ditekankan pada, membaca nyaring yang dilakukan oleh guru. Kegiatan membaca nyaring kurang baik dan kurang bermakna jika dilakukan dengan teknik round robin.

5. Solusi dalam menumbuhkan gemar membaca sejak dini

4 Tips Agar Anak Gemar Membaca Sejak DiniAsep Komarudin 

Pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Hal ini memang benar adanya sebab dengan membaca sebuah buku maka akan memberikan beraneka ragam informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan. Selain itu, dengan rajin membaca akan menambah wawasan mengenai hal-hal yang bermanfaat. Namun terkadang banyak orang yang malas untuk membaca buku karena tidak dibiasakan sejak kecil. Oleh karena itu penulis akan memberikan tips cerdas agar anak gemar membaca sejak dini.

Menumbuhkan minat baca pada anak memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Biasanya anak-anak cenderung lebih menyukai aktivitas lain yang lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan kegiatan membaca. Dalam hal ini diperlukan trik dan cara khusus sehingga anak menyukai untuk membaca buku.

Mengajarkan kebiasaan gemar membaca akan menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua dan pendidik di sekolah. Pentingnya menumbuhkan minat baca harus dilakukan sejak dini supaya ketika tumbuh dewasa akan menjadi kebiasaan yang akan selalu dilakukan oleh anak. Nah, salah satu hal yang harus Anda lakukan dalam menumbuhkan minat baca pada anak yaitu harus menciptakan suasana yang menyenangkan.

Seperti yang kita ketahui bahwa dunia anak merupakan dunia bermain. Tidak mengherankan jika kebanyakan anak-anak lebih cenderung menghabiskan waktu untuk bermain dibandingkan dengan kegiatan lain. Kondisi ini memang hal yang alamiah terjadi pada anak. Namun meskipun begitu tetap saja Anda harus bisa mengarahkan supaya anak bisa melakukan hal bermanfaat selain bermain.

Mengingat dunia anak adalah dunia bermain maka untuk mengajarkan kebiasaan gemar membaca bisa Anda lakukan dengan metode bermain sambil belajar. Cara ini dinilai lebih efektif dalam menarik minat anak-anak. Cipatakan permainan yang menyenangkan dan selipkan kegiatan membaca didalamnya. Dengan begitu secara tidak langsung si kecil akan mulai terbiasa untuk membaca buku.

Baca Juga:  Mengatasi Anak Batita Yang Mempunyai Kebiasaan Menggigit dan Memukul

Inilah Tips Untuk Menarik Minat Baca Pada Anak

1. Membacakan Dongeng Sebelum Tidur

Salah satu cara untuk memperkenalkan kegiatan membaca pada anak bisa Anda mulai dengan membacakan dongeng sebelum tidur. Ketika Anda membacakan sebuah dongeng dengan intonasi yang penuh penghayatan akan membuat anak merasa ingin tahu. Dengan begitu secara perlahan akan membuat si kecil tertarik untuk membaca sendiri buku tersebut.

2. Menjadi Teladan Yang Baik

Anda sebagai orangtua hendaknya memberikan contoh yang baik pada anak untuk membaca buku. Luangkan waktu untuk membaca buku sambil bersantai setalah bekerja. Jika kegiatan ini secara rutin dilakukan depan anak maka akan menarik minat anak untuk mengikuti kebiasaan Anda dalam membaca buku.

3. Letakkan Buku Ditempat Yang Mudah Dijangkau Oleh Anak

Untuk mendukung minat anak dalam membaca buku maka sebaiknya taruh buku ditempat yang lebih mudah untuk dijangkau. Sediakan rak buku kecil dengan ukuran yang tidak terlalu tinggi. Dengan begitu maka sewaktu waktu si kecil bisa mengambilnya.

4. Buku Sebagai Hadiah

Sesekali tidak ada salahnya jika Anda memberikan buku pada anak sebagai hadiah. Pilihlah buku yang menarik sesuai dengan usianya. Hal ini mungkin terlihat sepele namun merupakan langkah awal untuk menumbuhkan minat baca pada anak.

KESIMPULAN

     Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama -- sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang.

   Membaca nyaring yang baik menuntut agar pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar. Dia juga harus dapat mengelompokan kata -- kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar.

SARAN

      Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk di ambil hal positif yang patut di contoh untuk generasi muda terutama, selain itu penelitian ini juga dapat di manfaatkan sebagai bahan ajar teori dalam belajar.

 

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, H.G. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Rahim, F. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun