Mohon tunggu...
Ayunina Sharlyn
Ayunina Sharlyn Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Fiksi Amatir

Menulis kisah-kisah sederhana dari kehidupan, berharap ada pesan-pesan baik yang dapat mejadi imspirasi bagi semua orang. Mulai menjadi penulis online tahun 2020 di beberapa platform seperti Noveltoon, Novelme, Goodnovel, Goodwill, Novelgood. Novel yang sudah dicetak bersama Samudera Printing adalah Antara Arnesya dan Agnesia di tahun 2021. Ikut menulis antalogi bersama banyak penulis lain dalam buku bertajuk 'Tentang Rasa' dan 'Hujan' di tahun 2021. Dengan Novelgood bekerja sama dengan Phi Project Entertainment menerbitkan buku 'The Lost Prince' di tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepatu Untuk Tari

25 Januari 2025   13:08 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Sepatu (kredit dari Canva)

            Siang itu, Dita menjemput Lestari untuk pergi latihan ke sanggar. Tiba di depan rumah Lestari, pintu rumah tertutup rapat. Apa benar dia pergi, ya? Dita mendekat ke pintu dan mengetuknya beberapa kali. Tidak ada jawaban.

            "Tari!! Tari!!" panggil Dita sambil kembali mengetuk pintu. Tetap tidak ada yang menyahut.

            "Tari!! Tari!! Ini Dita!!" Lagi Dita memanggil lebih keras. Sepi, tidak terdengar apapun.

            Dita balik badan hendak pergi dari situ. Tiba-tiba terdengar, "Prraaaannnggg!!!" Bunyi benda jatuh dengan keras.

            "Ah ... dia di dalam," ucap Dita. Jadi Dita lewat samping rumah, menuju ke pintu belakang. Ya, jendela di belakang terbuka.

            Saat Dita melongok ke dalam, Lestari sedang merapikan barang dan makanan yang berserakan di lantai karena jatuh.

            "Hei ... aku panggil ga dengar, ya??" sapa Dita.

            Lestari menoleh pada Dita, lalu sibuk lagi membersihkan lantai. Dita membuka pintu dan masuk.

            "Aku bantu, yuk, biar cepat selesai. Jangan sampai terlambat latihan," kata Dita lagi.

            "Aku tidak ikut, Dit. Kamu pergi saja." Lestari membawa sisa makanan yang sudah dia bersihkan ke dapur.

            "Lihat, aku bawa apa?" Dita mengikuti Lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun