Mohon tunggu...
Ayunina Sharlyn
Ayunina Sharlyn Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Fiksi Amatir

Menulis kisah-kisah sederhana dari kehidupan, berharap ada pesan-pesan baik yang dapat mejadi imspirasi bagi semua orang. Mulai menjadi penulis online tahun 2020 di beberapa platform seperti Noveltoon, Novelme, Goodnovel, Goodwill, Novelgood. Novel yang sudah dicetak bersama Samudera Printing adalah Antara Arnesya dan Agnesia di tahun 2021. Ikut menulis antalogi bersama banyak penulis lain dalam buku bertajuk 'Tentang Rasa' dan 'Hujan' di tahun 2021. Dengan Novelgood bekerja sama dengan Phi Project Entertainment menerbitkan buku 'The Lost Prince' di tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepatu Untuk Tari

25 Januari 2025   13:08 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:23 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Sepatu (kredit dari Canva)

            Lestari membuang sisa makanan itu dan mencuci tangannya. Baru dia menoleh melihat Dita. Dita mengeluarkan kotak dari tas plastik dan diletakkannya di kursi di sebelahnya.

            "Ini ...." Lestari menunjuk ke kotak itu.

            Dita tersenyum. "Iya ... Buat kamu."

            Lestari memandang Dita. Sungguhkah itu sepatu yang dia perlukan untuk menari nanti?"

            Dita membuka kotak itu, terlihatlah sepatu putih yang cantik. Lestari menyentuhnya. Dia masih tak percaya sekarang dia ada sepatu untuk dipakai menari!

            "Aku pinjam, ya? Kalau selesai acara-"
            "Itu punya kamu, Tari. Aku dan Bu Nina membelikannya untukmu," sahut Dita.

            "Apa? Bu Nina?" tanya Lestari kaget.

            "Iya. Maaf ya, aku bicara dengan Bu Nina, lalu kami mengumpulkan uang tabungan kami, dan bisa membeli sepatu ini. Bu Nina bilang kamu punya bagian penting di tarian kita, kamu tidak mungkin tidak ikut," Dita menjelaskan. Senyumnya kembali muncul lebar.

            Lestari sungguh terharu. Dia punya teman sebaik ini. Ahh ... senangnya!! Lestari memeluk Dita.

            "Terima kasih ya, Dit. Kamu teman yang sangat baik. Aku akan menari sebagus-bagusnya, supaya Bu Nina dan kamu, tidak kecewa. Terima kasih," kata Lestari penuh semangat.

            Dan, tak lama, keduanya ada di atas sepeda, menuju ke sanggar. Terdengar suara tawa dan canda dari kedua anak yang siap menunjukkan kiprah mereka di acara istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun