Mohon tunggu...
Ayunina Sharlyn
Ayunina Sharlyn Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Fiksi Amatir

Menulis kisah-kisah sederhana dari kehidupan, berharap ada pesan-pesan baik yang dapat mejadi imspirasi bagi semua orang. Mulai menjadi penulis online tahun 2020 di beberapa platform seperti Noveltoon, Novelme, Goodnovel, Goodwill, Novelgood. Novel yang sudah dicetak bersama Samudera Printing adalah Antara Arnesya dan Agnesia di tahun 2021. Ikut menulis antalogi bersama banyak penulis lain dalam buku bertajuk 'Tentang Rasa' dan 'Hujan' di tahun 2021. Dengan Novelgood bekerja sama dengan Phi Project Entertainment menerbitkan buku 'The Lost Prince' di tahun 2024.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepatu Untuk Tari

25 Januari 2025   13:08 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Sepatu (kredit dari Canva)

             "Ohh??" Dita memandang Lestari yang melangkah masuk ke rumahnya dengan menunduk.

             "Hmm ... aku harus bilang Bu Nina," ucap Dita sambil mengangguk-angguk.

             Dita berbalik arah tidak jadi pulang. Dia kembali ke sanggar menemui Bu Nina. Tepat, Bu Nina ada di depan sanggar hendak pulang.

             "Lho, Dita? Kok balik lagi? Ada apa?" tanya Bu Nina.

             "Maaf, Bu. Kalau saya bilang ibu jangan marah, ya?" Dita mendekati Bu Nina.

             "Memangnya kenapa Ibu harus marah?" Bu Nina sedikit heran dengan ucapan Dita.

             "Lestari katanya tidak bisa ikut menari lagi. Tadi itu latihan terakhir bisa ikut." Dita memandang Bu Nina.

             "Lestari? Kenapa? Dia paling semangat ingin ikut acara ini, Ibu lihat." Bu Nina makin heran.

Gambar: Sepatu (kredit dari Canva)
Gambar: Sepatu (kredit dari Canva)

            "Soalnya ... dia tidak punya sepatu, Bu. Dan, ibunya pasti tidak bisa membeli. Lestari sudah tidak punya ayah lagi. Jadi, ibunya tidak punya uang untuk membelikan sepatu. Lestari memang tidak bilang, tapi aku tahu, Bu." Dita bercerita sambil menunduk, sedikit takut.

            Bu Nina menarik napasnya. Dita ternyata teman yang baik. Dia ingin menolong Lestari rupanya.

            "Iya, Ibu mengerti." Bu Nina mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun