Tiba-tiba langkah Prasasti melambat. Tanpa sengaja sudut matanya menangkap wanitaberkebaya hijau itu lagi di sudut jauh bangunan. Besok aja, deh, aku tanyain dia siapa, pikirnya kemudian berlalu.
*** *** *** ***
Malam kedua dan ketiga, wanita itu datang lagi dengan mengenakan busana yang sama. Malam ini pun ia datang di waktu yang sama yaitu ketika malam. Maka, dengan memberanikan diri, Prasasti mendekati wanita yang - sekali lagi - berdiri termenung di depan kotak kaca di tengah ruang pameran.
"Hai," sapa Prasasti.
Wanita itu hanya tersenyum tanpa membalas sapaan Prasasti. "Cantik," ujarnya.
"Cantik?" ulang Prasasti tak paham.
"Sampur ini cantik," katanya, merujuk pada sampur kuning keemasan yang terbingkai kotak kaca di depannya.
"Oh iya, cantik," jawab Prasasti.
Suasana hening kembali. Keduanya terdiam.
"Kamu bisa nari?" tanyanya lagi.
"Sedikit," jawab wanita itu. Matanya menatap penuh kerinduan pada sampur berwarna kuning keemasan itu.