Memang tidak tertulis peringatan apa-apa di sana, tapi hanya murid baru itu yang berbuat konyol, turun melalui pipa besi yang seharusnya berfungsi sebagai pagar pembatas tangga sekaligus tempat berpegangan.Â
Sampai sekarang kabarnya dia masih dirawat dengan kelumpuhan permanen.
Amel sendiri terjatuh saat halaman sekolah mereka digenangi banjir karena malam sebelumnya turun hujan deras.Â
Beberapa anak menikmati genangan air setinggi lutut, sekedar berjalan hilir-mudik tak jelas, termasuk Amel.
Amanda dan beberapa temannya menyaksikan gadis itu terpeleset dan kesakitan luar biasa. Keesokan harinya tersiar kabar Amel mengalami patah tangan yang berakhir dengan bengkok sampai saat iniÂ
Sekitar seminggu yang lalu, sahabat putriku, Adiba, yang terkadang berkunjung ke rumah kami, tidak sengaja menjatuhkan laptop-nya saat melambai temannya yang berjalan ke arah kantin. Kerusakannya mungkin tidak terlalu penting, tetapi kejadian ini membuat anak-anak mengatakan teras kelas 8A meminta tumbal!
Keesokan harinya, dua jam setelah anak-anak pulang, aku sengaja datang dan meminta izin penjaga sekolah untuk beberapa saat berada di sana.
"Anda mau apa, Bu?" tanya lelaki itu tak senang.
Saat kujelaskan bahwa aku ingin melihat hantu penunggu sekolah, wajahnya langsung berubah.
"Kalau begitu silakan. Sepertinya memang ada yang aneh sejak saya bekerja di sini."
O, begitu rupanya.Â