Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tumbal Teras Kelas 8A

15 Desember 2022   16:33 Diperbarui: 15 Desember 2022   18:37 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku baru saja mendengar cerita aneh dari putriku, Amanda, yang bersekolah di sana. Salah satu penari dari grup Menari-nari, Amel, tangannya tidak benar-benar lurus karena pernah terjatuh di teras depan kelas 8A.

Awalnya, aku meminta foto pada Mr. Can tentang lomba menari yang berlangsung sehari sebelumnya. Sebagai ibu aku ingin memamerkan keaktifan putriku ke media sosial. Mr. Can menjawab, hanya ada video, Bu.

Jam sebelas malam, aku memutar file berulang-ulang. Anak-anak itu membawakan tarian tradisional yang memang tidak umum dipilih oleh remaja. Mereka kebanyakan menciptakan tarian modern dengan variasi gerakan yang enerjik. Tetapi Amanda dan teman-temannya menganggap tari tradisional tanda cinta kepada budaya dan juga anggun untuk ditarikan.

Sudah belasan kali aku menjeda untuk mengambil posisi terbaik. Semua gambar tampak jelek karena salah satu penari melakukan gerakan lebih lambat. Siapa gadis itu?

"Dia Amel, teman kami yang pernah kuceritakan tangannya patah karena terpeleset."

Tangannya patah? Lalu mengapa dia ikut menari?

Oh, ya, aku masih mengingatnya. Insiden ini terjadi masih dalam semester berjalan. 

Di kelas tujuh, Amanda dan teman-temannya menempati ruangan tengah di lantai dua. Kelas delapan, mereka menempati lantai bawah, juga ruang yang berada di tengah. 

Saat sekolah berakhir, Amanda dan yang lainnya berbelok ke kiri dan melewati teras kelas 8A dimana terdapat tangga ke kelas tujuh. Apakah titik ini memang berhantu?

Setelah putriku pamit tidur, aku mengambil kertas kosong dan mulai membuat denah sekolah.

Beberapa bulan yang lalu, kapan pastinya aku lupa, seorang pelajar laki-laki terjatuh dan mengalami kelumpuhan akibat cedera tulang ekor setelah meluncurkan dirinya dengan bodoh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun