"kita yang beda sama mereka."
"Kamu hati -- hati ya sama Zemora dan teman -- temannya." Â Final Dayana sebelum ada seorang gadis yang masuk ke kelas mereka dan memanggilnya untuk keluar.
Sabella merasa bingung dengan ucapan Dayana, "Zemora dan teman -- teman" siapakah mereka? Mengapa dirinya harus berhati pada orang -- orang yang di sebutkan dayana.
Sudah akan masuk mata pelajaran terakhir, tetapi teman sebangku Sabella belum juga masuk. Sabella merasa khawatir pada teman pertamanya itu, Sabella ingin menelepon tapi ia belum sempat bertukar nomor dengan Dayana.
"Dayana Rechellia A?" ucap seorang guru lelaki yang kini sedang mengabsen murid 11-1. Tak ada satupun dari siswa yang menjawab ucapan sang guru. Sabella ingin menjawab namun ia pun tak tahu kemana temannya itu pergi. Namun Sabella mendengar beberapa murid mengobrol dengan suara yang hampir tak terdengar.
"Hah bocah itu lagi."
"Palingan lagi main sama zemora."
"Hahahahaha kira -- kira mereka kali ini bakal main apa ya?"
"Yang pasti nggak akan kayak yang kemarin."
Hanya percakapan itu yang bisa Sabella dengar, "Zemora" ia tak salah dengar kan? Zemora yang tadi Dayana katakan pada dirinya. Namun Sabella merasa kebingungan "main sama Zemora?" bukankah dayana menyuruhnya untuk berhati -- hati dengan nama itu? Tapi malah dayana sendirilah yang bermain dengan Zemora. Sabella tak ambil pusing, mungkin Dayana tak ingin Sabella berteman dengan orang yang berbeda kasta dengannya, Sabella cukup sadar diri akan hal itu.
*******