Mohon tunggu...
Khayra
Khayra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

menulis adalah cara terbaik mengungkapkan hal yang sulit terucap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Dunia

24 Agustus 2023   19:51 Diperbarui: 24 Agustus 2023   19:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kalo iya, kenapa kak Zemora lakuin itu? Kalo bukan dia, siapa yang lakuin ini? Aku belum bisa bantu Dayana sembuh dari lukanya, aku belum bisa bikin dia bahagia kak."

"Dia udah bahagia di sana Ella, udah ya? fokus sama diri kamu aja, jangan dipikirin, nanti kamu malah sakit. Aku nggak bisa jagain kamu kalo jauh." Balas Sakala

"Jauh??? Emang kak Ala mau pergi kemana?" tanyanya bingung.

"Nggak kemana -- mana kok."

"Kak Alaa jangan tinggalin aku ya? cukup Dayana aja yang jahat ninggalin aku sendiri. Kak Ala jangan ya?"

"Iya cantik! Lucu deh mukanya kayak anak kecil nggak dikasih permen. Hahahaha." Balas Sakala sambil mengacak -- acak rambut Sabella.

"Ihh kak Sakala aku serius tau!" ucap Sabella kesal.

"Maaf..."

Setelah sebulan dilakukan investigasi oleh polisi. Hari itu juga polisi datang kesekolah, para murid menduga bahwa polisi datang bukan lagi untuk mengumpulkan bukti melainkan untuk menangkap dalang dari kasus ini. Dan akan segera menangkap Dayana karena sudah Kembali bersekolah hari itu.

Dugaan para murid benar, polisi dateng membawa surat tangkapan resmi dan sudah menetapkan pelaku dengan satu saksi kuat yang berada di TKP yang baru muncul kemarin karena di culik oleh si pelaku. Polisi akan membawa pelaku untuk di tindak lanjuti di kepolisan. Dan betapa terkejutnya semua murid yang menyaksikan penangkapan tersebut karena pelaku yang selama ini di tuduh oleh semua orang bukanlah pelaku yang di maksud oleh polisi.

Sabella yang turut menyaksikan penangkapan tersebut di buat terkejut setengah mati. Hatinya lagi -- lagi merasa hancur. Mengapa Tuhan seperti ini padanya, mengapa Sabella di haruskan menerima kenyataan ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun