Mohon tunggu...
Khayra
Khayra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

menulis adalah cara terbaik mengungkapkan hal yang sulit terucap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Dunia

24 Agustus 2023   19:51 Diperbarui: 24 Agustus 2023   19:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabella semakin dibuat kaget saat melihat gelang yang hanya dirinya dan Dayana miliki berada di tangan gadis tersebut dan terkena darah. Kotak kue yang dibawa Sabella pun terjatuh dan hancur, begitu juga dengan dirinya yang terduduk lemas di tanah sambil menangis tanpa henti hingga Sabella tak ingat kejadian selanjutnya.

*******

Setelah polisi mengindentifikasi dan menyatakan bahwa itu mayat Dayana, sekolah jadi tak kondisif, banyak siswa siswi yang merasa shock atas kejadian pagi ini. Polisi juga menyelidiki dan menduga bahwa kematian Dayana bukanlah bunuh diri, seperti yang diduga murid -- murid, melainkan pembunuhan karena terdapat tanda tanda perlawanan dan tidak ditemukan tanda bunuh diri. Pernyataan dari polisi tersebut membuat banyak murid terkejut.

Raga yang baru masuk sekolah lagi pun merasa terkejut, bukan ini yang Raga inginkan saat kembali ke sini. Bukan ini kejutan yang ingin Raga dapatkan. Pujaan hatinya kini telah menjadi salah satu bintang paling terang di langit dan Raga tak bisa mengucapkan terima kasih dan maaf untuk terakhir kalinya.

 kondisi Sabella setelah kejadian itu, dirinya merasa kosong, tak ada semangat dan memiliki banyak pertanyaan, kepalanya terasa berisik.

"Kita udah janji Day mau rayain ulang tahun bareng, kita udah janji bakal ke pantai liat sunset. Ke taman kota sambil baca buku. Kok kamu malah ninggalin aku duluan? Katanya kita mau jalan bareng -- bareng?"

"Siapa orang yang tega lakuin ini sama kamu? Kenapa dia jahat sama kamu? Kenapa dunia harus jadi sejahat ini sama kamu Day?"

"Maafin aku yang nggak bisa jagain kamu ya Day ..."

Kata -- kata yang selalu Sabella ucapkan saat dirinya sedang duduk di ujung taman tempat mereka mengahabiskan banyak kenangan Bersama. Sabella menatap kosong langit seolah sedang berbicara dengan Dayana. Dirinya masih tak menyangka akan hal ini dan selalu berharap bahwa semua ini hanya mimpi.

Setelah penyelidikan yang dilakukan polisi, tiba -- tiba sekolah menyatakan bahwa pihak sekolah memberhentikan investigasi yang gencar di lakukan pihak kepolisian. Kurangnya bukti -- bukti atas kasus ini juga menjadi alasan polisi berhenti melakukan penyelidikan dan menyatakan bahwa Dayana bunuh diri. Sabella dan murid lain merasa heran seolah sekolah tak ingin kasus ini terungkap dan membiarkan ia lenyap di telan waktu. serta Zemora yang tiba -- tiba menghilang setelah kematian Dayana terjadi.  Menimbulkan kecurigaan bagi seluruh murid.

"Menurut lo siapa pembunuhnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun