Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diah, di Antara Aku dan Felix

9 Juni 2024   19:55 Diperbarui: 9 Juni 2024   19:57 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Heh, ini soal cewek, Bro. Soal asmara. Apa hubungannya dengan Pancasila?"

"KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB!"

***

Ini tak dapat dibiarkan!

Ternyata Felix tak main-main. Aku harus lebih cepat daripada Felix dalam mendekati Diah. Berhari-hari aku memikirkan bagaimana cara yang pas mengutarakan isi hatiku. Menyatakan secara langsung? Tapi di mana? Di kantor, di rumahnya? Atau ...? Hatiku semakin tak karuan.

Akhirnya dalam suatu kesempatan aku menelpon Diah. Kurasakan jantungku berdetak lebih kencang. Gugup, cemas, kalimat berputar-putar.

"Heh, hampir sepuluh menit ngomong, udah tiga kali kamu menanyakan kabarku, dua kali aku ditanya sedang apa, empat kali aku sedang sibuk apa nggak. Kamu nggak sedang mensurvei orang, kan?" Diah bercanda, tapi malah membuatku makin keluar keringat dingin.

Bisul itu pecah juga, akhirnya.

"Aku, aku ... mm, Diah ... aku sudah lama suka dengan kamu. Kamu mau nggak ... jadi, jadi pacarku."

Diam sebentar, lalu terdengar tawa Diah. Tubuhku limbung. Tapi lega.

Diam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun