Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lift

9 Juni 2021   21:24 Diperbarui: 9 Juni 2021   21:39 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia sungguh menarik.

Keheningan menahun retak di antara keduanya, mendesis seperti anak badai.

Dia belum melihatnya sejak perpisahan di kafe. Nena telah menjadi kilat, berkedip dan membutakannya.

Lalu semuanya menjadi gelap.

***

"Aku jatuh cinta padamu." Dhika berbicara dengan Nena saat mereka berjalan keluar dari supermarket. Trolley berderak-derak seperti gerobak rusak, dibebani kantong-kantong  cokelat daur ulang.

Nena menjawab lembut. "Tidak, kamu tidak jatuh cinta padaku."

"Sejak kamu meninggalkanku di kafe itu-"

"Kita berdua sudah berubah, Dwika."

Kata-kata memercik udara, dan saat memudar meninggalkan sunyi. "Cinta tidak menua seperti manusia, Nena," katanya saat mereka tiba di mobilnya. "Cinta punya waktu tersendiri."

Nena tidak balas menatap. Dia membuka bagasi dan perlahan memasukkan tas kertas cokelat ke dalam mobil. Punggungnya bungkuk karena beban. Napasnya tersengal dan ketikanya berkeringat, tetapi Dwika tidak membantunya. Dia menanti jawaban. "Nena?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun