Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lift

9 Juni 2021   21:24 Diperbarui: 9 Juni 2021   21:39 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menjadi tua hanyalah membiasakan diri dengan orang yang pergi." Dhika, mencoba menjadi orang bijak. "Semua orang pada akhirnya berubah menjadi kenangan."

"Kurasa itu benar." Nena menatap ke dasar jus jeruk yang keruh. "Tapi berbicara tentang ibu, Dhika, kurasa kita tidak bisa bersama-sama lagi. Ibumu tidak menginginkanku."

"Apa? Mengapa?"

"Ah, pikirkanlah. Seorang lelaki sepertimu di depan umum dengan perempuan sepertiku?"

"Tapi apa yang akan kamu lakukan?"

"Selalu ada orang yang membutuhkan seseorang sepertiku," kata Nena ceria. "Dan jika kamu membutuhkanku, kamu akan mengerti."

Dia berdiri dan mengambil jaketnya, anti air yang pudar dan apak, dan menyampirkan ke bahunya. Tudungnya menutupi wajah, sampai dia menghilang di balik rinai hujan.

***

Nena balas menatapnya di lift. Mata cokelat yang menyala-nyala. Dhika berkedip.

Dia cantik. Ramping, langsing, pucat. Kulit seputih mutiara, seperti belum pernah tersentuh matahari. Dua puluh dua, dua puluh empat. Tigapuluh.

Manusia hanya menua seperti yang mereka rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun