Mohon tunggu...
Dongeng Pilihan

Putri Bah Tei # 4

4 Mei 2016   18:49 Diperbarui: 15 Juni 2016   17:17 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Dimana aku bisa mempelajari ilmu itu Ki?” Tanya Joko serius.

“Disini.”

Joko kaget dan langsung bertanya, “sudikah Ki Baroto mengajarkan padaku?”

“Ki Baroto tidak keberatan Joko, namun kau harus bisa melewati beberapa ujian-ujiannya yang berat yaitu selama 40 hari kau harus tidur menggantung seperti kelelawar yang hanya minum air dari dedaunan saja, dan angin akan menerpamu selama 40 hari dan akan menjadi jiwamu, setelah itu kau masih melakukan tapa brata di atas pucuk pohon selama 25 hari, dan hanya boleh minum air hujan saja, jika itu bisa terlewatkan baru kau boleh mempelajari jurus-jurusnya, tanpa melalui ujian-ujiannya terlebih dahulu tak kan sempurna ajian itu. 

Bagaimana kau sanggup Joko? Jika kau sanggup aku merasa berbahagia telah menemukan murid yang aku tunggu selama ini apalagi kau juga murid saudaraku kakang Batoto. Karena Ajian Cermin Tatakan Diri dengan Ajian Melebur Bayu Sukma adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, tapi kau telah menguasai Ajian Cermin Tatakan Diri kemungkinan besar ada harapan mampu melewati ujian-ujian pada tahap awal Ajian Melebur Bayu Sukma.” Terang Ki Baroto dengan sabar.

“Terima kasih Ki, terima kasih, mudah-mudahan Allah memberikan jalan kemudahan Ki.”

“Amin, mungkin inilah kenapa kau harus melakukan pengembaraan ke kulon agar menemukan dan merasakan proses-proses pendewasaan jiwamu yang tak bisa dibentuk hanya dengan waktu sekejap kau harus melalui beberapa masalah-masalah kesulitan yang kau hadapi Joko.” Terang Ki Baroto lagi.

“Iya Ki.” Jawab Joko.

“Dan kau Bah Tei, apakah juga tertarik dengan ilmu kanoragan?” tanya Ki Baroto.

“Bah Tei tertarik Ki,” jawab Bah Tei sambil melirik Joko dan tersenyum senang.

Bersambung......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun