Cekrek cekrek cekrek, suara jepretan foto terdengar dari kamera yang digenggam Sardi.
"Nah sekarang giliran semuanya, ayo semuanya merapat!." Seru Sardi kepada teman-teman Rey yang lain yang masih sedang asyik bermain air.
"Ayo teman-teman sini kita foto bersama." Ajak Rey
  Teman-teman Rey yang lain pun menghampiri Rio dan Rey. Lalu, merekapun foto bersama.
  Tidak terasa langit berwarna ungu kekuningan itu perlahan memudar digantikan dengan langit yang berwarna hitam ditemani dengan gemerlapnya bintang yang menambah keindahan langit malampun. Suara adzan pun telah berkumandang menandakan bahwa langit senja dihari itu telah berakhir.
  Rey, Rio dan teman-teman lainnya yang sedang bermain air pun mulai merasa kedinginan tanda mereka harus menyudahi permainan mereka kala itu.
"Rey ayo kita pulang langit sudah mulai gelap, sepertinya ibu sudah menungu kita dirumah. Rio dan yang lainpun harus segera pulang pasti orang tua kalian menunggu kalian dirumah, ayo semuanya pulang!." Seru Sardi kepada Rey dan teman-temannya.
  Rey, Rio dan yang lainnya pun naik ke permukaan. Mereka memakai kembali baju mereka karena sudah merasa kedinginan.
"Teman-teman aku pulang duluan yaa, dadah." Ujar Rey sembari melambaikan tangan kepada teman-temannya itu.
"Iyaa akupun pulang duluan yaa, besok-besok kita bermain air lagi." Balas Rio
  Rio dan teman-teman yang lainpun pulang kerumahnya masing-masing, begitu juga dengan Rey dan Sardi. Mereka pulang dengan menggunakan motor yang dikendarai oleh Sardi. Angin malam kala itu sangat menusuk kedalam tulang, ditambah Rey yang memang habis bermain air, tidak terbayang rasa dingin yang dirasakannya. Yang ada dipikirannya saat itu adalah semoga tidak masuk angin agar tidak kena marah oleh sang ibu.