Mohon tunggu...
Aufa Aulia
Aufa Aulia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Nursing Student

only you can change your life, nobody else can do it for you.♡

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Roda Kehidupan

1 Maret 2022   14:27 Diperbarui: 1 Maret 2022   16:47 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa yah? jangan membuat aku panik, kebiasaan." Tanya Rey kepada sang ayah

"Hmm jadi begini, minggu depan ayah ada job untuk menjadi fotografer disebuah acara pernikahan di Bali. Tadi ayah sudah berbincang dengan ibumu melalui telfon dan ibumu menyetujuinya, namun Rey yang berangkat kesana bukan hanya ayah saya, Pak Ardi yang merupakan klien ayah memberikan 2 tiket untuk pergi ke Bali, jadi ayah dan ibumu akan pergi ke Bali selama 3 hari. Ditambah ayah dengan ibu akan mengunjungi saudara ibumu yang berada disana. Jadi ayah rasa sangat kebetulan sekali ayah ada job di Bali, jadi kita tidak bisa menghemat uang untuk membeli  tiket." Ungkap Sardi kepada sang anak Rey

"Huaaa ko mendadak sekali si yah? lagian aku disini nanti sama siapa?." Tanya Rey kepada kedua orang tuanya.

"Rey nanti ibu titipkan kamu ke nenekmu, lagian kamu kan sangat akrab sekali dengan nenekmu. Bukan masalah kan jika kamu menginap selama 3 hari dirumahnya?." Jawab Fatimah

"Hmm yasudah deh kalo seperti itu lagian aku pun senang jika ayah mendapat pekerjaan apalagi ini di Bali, itu tandanya Tuhan memberi rezeki yang baik kepada ayah." Ungkap Rey

"Pintar sekali anak ayah, aamiin Rey. Lagian itu bukan hanya rezeki ayah melainkan rezeki kalian juga." Jawab Sardi menanggapi ucapan ayahnya itu.

"Yasudah lebih baik kita habiskan dulu makanannya, nanti keburu dingin malah tidak enak." Ucap Fatimah

"Siappp 86." Jawab Rey dan Sardi bersamaan.

   Hari itu perasaan haru dan bahagia menyelimuti keluarga kecil mereka, sang anak yang baru saja menginjak usia baru ditambah sang ayah yang baru saja mendapat pekerjaan di luar kota membuat momen ini mungkin tidak akan Rey lupakan seumur hidupnya.

-----

   Satu minggu kemudian, waktu keberangkatan Fatimah dan Sardi ke Bali akhirnya tiba juga. Dirumah kediaman sang ibu dari Fatimah yaitu Kinasih (nenek dari Rey) mereka semua tampak sibuk merapikan barang-barang dan memasukannya kedalam koper. Akhirnya ketika semua barang sudah siap mereka pun mengangkut koper itu ke teras rumah sembari menunggu mobil jemputan. Mereka akan menaiki pesawat "Indo Air" untuk penerbangan mereka kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun