Satu minggu kemudian setelah Ujian Nasional, SMA Nusantara Bangsa akan mengadakan acara perpisahan. Para siswa terutama kelas XII harus menyiapkan penampilan di acara tersebut per kelas maupun per kelompok. Waktu satu minggu itu dipakai untuk persiapan latihan dengan sungguh-sungguh. Untuk kelas XII mereka akan mempersembahkan paduan suara lagu 'Sheila On7-Kupetik Bintang' karena itu sesuai dengan suasana dan perasaan kita sekarang yang sedang mempersiapkan dan berjuang untuk mencapai tujuan cita-cita kita yang seperti bintang.
Selain fokus untuk penampilan di acara perpisaham, para siswa terutama para cewek mulai sibuk memikirkan pakaian yang akan dipakai untuk perpisahan nanti. Tak terkecuali Tia, Sisi, Netta yang sudah janjian si basecamp untuk berangkat bersama hunting baju, celana, dan aksesoris perpisahan di butik teman mamahnya Netta. Namun mereka masih belum berangkat dikarenakan menunggu Risa yang tidak juga datang sedari tadi. Tia sudah menelepon tetapi nomor Risa tidak aktif dan dihubungi lewat pesan pun tidak ada yang dibalas, mereka cukup khawatir kepada Risa yang tidak biasanya seperti itu.
"Aduh guys mending kita duluan aja kuy ke butik ntar keburu sore, gw udah janjian sama temennya nyokap gw nih. Ntar kalau Risa udah bisa dihubungi suruh dia nyusul aja deh ke butik." Ujar Netta dengan raut sedikit kesal.
"Hmm ya udah deh kalau gitu", jawab Tia pasrah.
Sebenarnya Tia tidak enak dan merasa kasihan juga pada Risa karena ditinggalkan, namun disisi lain ia juga tidak enak kepada Netta yang sudah janjian dengan teman mamanya itu. Akhirnya mereka pergi ke butik tanpa Risa.
Sudah selama dua jam mereka berkeliling dan mencoba berbagai pakaian namun belum ada yang cocok di hati Sisi. Sedangkan Netta dan Tia menyukai pakaian yang sama, yaitu kebaya hitam lengan pendek dengan manik-manik yang sangat elegan. Awalnya Tia yang melihat kebaya itu dan langsung menyesuaikan di tubuhnya, tetapi Netta tiba-tiba datang dan bilang pada Tia bahwa kebaya itu sebenarnya sudah dipisahkan oleh Netta. Tapi akhirnya karena Tia duluan yang sudah mengambilnya, jadi Tia yang mendapatkan kebaya itu. Netta pun akhirnya mengalah dengan muka yang masam karena ngambek. Setelah 3 jam mereka mencari terus akhirnya mereka menemukan pilihan mereka.
Di sisi bahagia mereka menemukan pakaian yang sesuai, ada rasa khawatir juga karena Risa masih belum bisa dihuungi. Tia mulai merasa cemas begitupun kedua temannya. Akhirnya Tia menelepon Yandi dan menanyakan Risa pada Yandi, karena biasanya Risa paling dekat dan sering curhat pada Yandi. Namun ternyata Yandi pun tidak tau Risa mengapa idak bisa dihubungi karena ia juga belum bertemu dengan Risa semenjak latihan perpisahan di sekolah.
Akhirnya, Tia, Sisi, Netta, Yandi dan Panji pun memutuskan untuk pergi ke rumah Risa. Setelah sampai di depan rumahnya, terlihat suasana di rumah tersebut sangat sepi dengan gembok yang terkunci. Tidak biasanya rumah Risa digembok seperti ini. Mereka pun berusaha berteriak memanggil Risa namun tidak ada sama sekali jawaban dari dalam rumah tersebut. Setelah bertanya pada tetangga yang kebetulan lewat, mereka semua tidak mendapat jawaban karena semua tetangga tidak tau kemana Risa. Yandi dan Panji pun berusaha berkeliling lagi dan kebetulan menemukan seorang anak kecil.
"Dek, tau teteh yang namanya Risa ngga? Yang rumahnya pagar hijau di sebelah sana". ujar Yandi sambil menunjuk pagar rumah Risa.
"Ohh teteh yang suka jejemur itu, tadi pagi saya lihat dia bawa-bawa tas banyak terus naik mobil", jawab anak itu.
"Pergi kemana dan sama siapa dek kalau boleh tau?" tanya Panji.