Mohon tunggu...
Athira Naila
Athira Naila Mohon Tunggu... Lainnya - Athira Naila Khairunnisa

Athira Naila Khairunnisa XII MIPA 8

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Frienship Never End"

25 Februari 2022   12:56 Diperbarui: 25 Februari 2022   12:58 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Lo ga salah pilih Si, gw adalah lelaki terbaik yang pernah lo kenal", jawab Yandi sambil menunjukkan susunan gigi rapihnya.

"Ihh siapa yang milih lu.. Kegeeran lu bambwang", jawab Sisi sambil menoyor kepala Yandi.

Akhirnya mereka memuturkan untuk mengisi formulir tersebut karena semakin cepat itu akan semakin baik, takutnya kalau nanti dilama-lamain bisa terjadi masalah dengan jaringan atau hal lainnya. Sebelumnya mereka pun sudah mempertimbangkan pilihan mereka dan meminta saran pada orang tua merek dan juga guru pembimbing. Setelah semuanya berdiskusi, keputusan terakhir memang ada di tangan mereka karena mereka yang akan menjalaninya dan itu masa depan mereka sendiri.

Keesokan harinya, di sekolah murid-murid mulai ribut membahas pilihan SNMPTN. Mereka saling kepo dengan pilihan orang lain.

"Tia, lu udah isi formulir SNMPTN belum?", tanya Sari teman satu kelas Tia yang tidak terlalu pintar tapi gayanya suombhong amat.

"Udah nih sar, kenapa? Lu belum ngisi?", jawab Tia sambil membereskan bukunya.

"Udah dong. Gw ambil kedokteran nihh di Universitas Gadjah Mada.", jawab Sari sambil mengibaskan rambutnya dengan gaya sombong.

"Wahh keren dong lu milih universitas terbaik di Indonesia. Semoga kita lulus yaa, saling mendoakan aja.", jawab Tia sambil tersenyum manis.

Hal tersebut sempat membuat Tia dan teman-temannya jadi sedikit minder dengan pilihan mereka. Tapi mereka harus percaya diri dengan pilihannya itu pokoknya harus optimis.

Setelah masalah SNMPTN sudah selesai, anak kelas XII mulai fokus lagi terhadap Ujian Nasional yang akan berlangsung sebentar lagi. Tak ada waktu untuk bermain-main karena mereka tetap memegang prinsip tiada hasil yang sempurna tanpa usaha yang sempurna pula.

Tibalah pada puncaknya perang penentuan. Ujian Nasional akan berlangsung satu minggu lagi, mereka dihujani oleh soal-soal pra ujian agar nanti mereka bisa mengerjakan soal yang sulit dengan mudah. Akankah perjuangan mereka selama tiga tahun akan membuahkan hasil yang memuaskan? Walaupun masih banyak yang agak terlambat menyadarinya dan sebelumnya banyak main-main, hangout ga jelas, setidaknya mereka bisa menyesal sebelum pertempuran dan mengubah diri mmereka. "Change yourself, before it is too late."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun