"Gw yakin lu td malem pasti ngga belajar serius dan diulang-ulang makanya bisa lupa!", cetus Risa.
"Iya sih hehehe semalem gw ketiduran nonton toktok.. ya udah di TO selanjutnya gw pasti bakal dapet hasil yang memuaskan deh!", jawab Sisi sambil mengangkat tangannya yang terkepal ke atas.
Sisi menjadi lebih bersemangat dan ia tidak ingin berlarut dan mengasihani dirinya sendiri. Melihat semangat Sisi yang menggebu-gebu, semuanya jadi ikut semangat dan mereka tak mau menyesal di kemudian hari.Â
Tia juga menyadari bahwa dirinya masih kurang dalam belajar, masih ada waktu selama 3 bulan lagi menuju pertempuran yang sebenarnya jadi ia harus terus berusaha selagi masih ada waktu agar di Ujian Nasional nanti ia bisa lulus meraih nilai terbaik. Karena sesungguhnya hasil tidak akan mengkhianati usaha kits, mustahil mendapatkan hasil yang sempurna tanpa usaha yang sempurna juga. Untuk itu mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu mereka dalam waktu tiga bulan ini.
Setiap hari keenam orang sahabat itu selalu belajar bersama. Selain fokus UN, ada hal yang harus mereka pikirkan yaitu SNMPTN yang harus diisi dan besok adalah hari penentuan bagi mereka dimana mereka harus mengisi dan menentukan jurusan dan universitas apa yang akan mereka pilih.Â
Itu merupakan pilihan yang sangat sulit dikarenakan harus benar-benar cocok jurusan dan universitasnya agar mereka tidak seperti kebanyakan mahasiswa yang sekarang salah jurusan dan jadi kuliah dengan terpaksa.Â
Mereka ingin mengejar cita-cita yang sudah diimpikan sejak kecil kemudian baru mempertimbangkan pada pendapat orang tua. Namun jurusan apapun itu sebenarnya bagus, bagaimana kita bisa jadi yang terbaik disana, menyukai dan mencintai jurusan itu.
Hal yang paling sulit sebenarnya saat harus menentukan pilihat itu, penentuan masa depan yang harus dengan penuh pertimbangan, memikirkan diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki, dan disamping itu juga harus mempertimbangkan keinginan orang tua.Â
Hal tersebut membuat perhatian ke Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung menjadi terpecah, kegalauan mulai muncul, seperti halnya yang dialami Netta.Â
Orang tuanya yang memang merupakan keluarga berada menginginkan Netta memilih pendidikan kedokteran. Padahal ia sendiri lebih menyukai seni dan berbakat di bidang kesenian. Ia sering menang kontes menyanyi dan selain itu ia juga pintar memainkan alat musik seperti piano dan gitar, ia juga jago dalam menari. Tapi orang tuanya memaksakan Netta untuk bisa jadi dokter seperti nenek dan kakeknya.
"Sa, gw galau banget nih", ujar Netta.