Pendaratan pesawat sangat terasa mulus semulus kain jok kursi yang menemaniku sepanjang perjalanan.
Dengan takjub aku lihat sebuah bandara yang besar, simple, modern dan sangat bersih.
"Wow.....subhanallah....." aku sangat bersyukur bisa tiba dengan selamat.
Untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di sebuah benua yang baru.
Benua yang menjadikan salah satu tujuan langkah pertamaku merantau dari negeri surgawi Indonesia.
Di bandara, ada banyak toko "branded" berjejer dengan rapi, bersih, elegan dan mewah.
Orang-orang terlihat sibuk dengan kesibukannya, namun kebanyakan sibuk dengan membaca buku. Sepertinya membaca buku adalah sebuah ritual dan hobi bagi warga negara maju dan berkelas dunia.
Hampir semua orang yang menunggu membaca buku kecuali petugas yang sedang menjalankan tugas memeriksa dan melayani penumpang yang baru mendarat.
Aku juga membawa sebuah. Sebuah kitab suci yang selalu menemaniku. Aku sayang dan merasa aman dan nyaman ketika memeluk sang kitab. Aku percaya kitab ini memiliki energi yang luar biasa, dan mampu menjawab setiap soalanku nanti. Kitab ini sering aku nuka secara acak dan membaca apa saja rahasia dan makna yang terungkapkan.
Di ruang pemeriksaan, aku agak lama diperiksa dan dicek berkali-kali. Bahkan ada seekor anjing yang didekatkan ke arahku, untuk mengecek barang-barang yang aku bawa.
Orang lain dengan mudah meninggalkan ruang pemeriksaan.