"Aku pikir kali ini ada apa lagi yah?" Gumamku.
"Pak, bapak baik-baik aja?" Tanyanya heran.
"Iya mba, aku baik-baik aja, emangnya kenapa mba? Aku balik bertanya, karena aku memang merasa baik-baik aja.
"Itu pak, hidung bapak berdarah! Sepertinya bapak mimisan."
Aku kaget dan langsung memegang hidungku. Dan memang benar ada darah menggumpal di hidung sebelah kananku.
Aku tak pernah menyangka tekanan diatas langit dapat membuat hidung berdarah.
Dengan cepat sang pramugari bergegas ke dalam kabin. Lalu keluar dengan membawa handuk putih kecil yang sudah diisi oleh es batu.
Handuk kecil itu, dengan lembut ditutupkan ke dalam hidungku agar darah tidak menetes lagi.
Dinginnya es telah menghambat aliran darah di hidung. Aku ikut aja apa yang diperintah sang pramugari, aku percaya ini jalan yang terbaik sambil bersandar di kursi pesawat. Orang-orang disekitar terlihat kaget namun semuanya tetap duduk di kursinya dan percaya semua akan baik-baik saja.
Tak terasa sudah lebih 6 jam pesawat mengudara.
Pagi jam 11.00, pesawat besar ini dengan perlahan mendarat dengan mulus di Sydney International Airport Australia.