Mohon tunggu...
Ashila Nabilsabrina
Ashila Nabilsabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik dan Pendidikan Islam

5 Desember 2023   08:51 Diperbarui: 5 Desember 2023   09:13 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asumsi dasar teori konflik

Teori konflik ini mempunyai beberapa asumsi dasar. Teori konflik merupakan kebalikan dari teori struktural fungsional yang menekankan pada tatanan sosial. Teori konflik melihat argumen dan konflik dalam sistem sosial. Teori konflik berpendapat bahwa masyarakat tidak akan selalu tertata dengan baik. Ternyata masyarakat mana pun pasti mengalami konflik atau ketegangan. Teori konflik kemudian juga mengkaji adanya dominasi, paksaan dan kekuasaan dalam masyarakat. Teori konflik juga membahas otoritas yang berbeda. Kewenangan yang berbeda ini menimbulkan superioritas dan subordinasi. Perbedaan antara atasan dan bawahan dapat menimbulkan konflik karena perbedaan kepentingan. Teori konflik meyakini bahwa konflik adalah suatu keharusan untuk menciptakan perubahan sosial.

Di dalam perspektif ini, konflik dianggap sebagai motor atau pendorong utama di balik transformasi dan perubahan dalam masyarakat. Sebaliknya, Fungsi Struktural mengakui bahwa perubahan sosial dapat terjadi melalui proses fungsional dalam struktur masyarakat.

Dalam masyarakat, konflik selalu terjadi pada titik keseimbangan, dan teori konflik menyatakan bahwa perubahan sosial muncul sebagai hasil dari konflik kepentingan. Meskipun begitu, pada beberapa titik, masyarakat dapat mencapai kesepakatan bersama. Dalam konteks konflik, negosiasi selalu menjadi unsur yang ada, di mana pihak-pihak yang terlibat berusaha mencapai kesepakatan atau penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak untuk mencapai konsensus. Menurut teori konflik, masyarakat disatukan melalui "paksaan". Artinya, keteraturan yang muncul dalam masyarakat sebenarnya karena adanya paksaan. Oleh karena itu, teori konflik berkaitan erat dengan dominasi, paksaan, dan kekuasaan. Adapun  teori konflik sosiologi klasik adalah sebagai berikut:

Polibus

Polybus lahir pada tahun 167 SM. Teori konflik yang dikemukakan Polybus menyimpang dari keinginan umat manusia untuk membentuk suatu komunitas, oleh karena itu teori konflik yang dikemukakan Polybus diungkapkan sebagai berikut: Monarki atau pemerintahan seorang penguasa tunggal merupakan kekuasaan yang paling berkuasa dan pertama dalam masyarakat manusia. membentuk. Masyarakat manusia. Transisi dari sistem pemerintahan berdasarkan satu penguasa kekuasaan atau paksaan, kedudukan raja (negara dalam suatu kerajaan) hingga kekuasaan berdasarkan keadilan dan kekuasaan hukum.

Ibnu Khaldun

Nama lengkapnya adalah Abu Zeid Abd al-Rahman ibn Khaldun, dan ia lahir di Tunisia pada tahun 1332 M. Ibnu Khaldun dikenal sebagai seorang sosiolog sejati berdasarkan beberapa prinsip dasar yang diutarakan untuk menafsirkan peristiwa sosial dan sejarah. Analisis Ibnu Khaldun mengenai naik turunnya negara mengikuti prinsip yang sama.[2]

Niccol Machiavelli

Ia adalah orang Italia (1469-1527). Menurut Machiavelli, pada mulanya manusia hidup di alam liar layaknya binatang buas, ketika jumlah manusia bertambah, mereka mulai merasakan adanya kebutuhan akan hubungan dan pertahanan terhadap satu sama lain dan memilih orang yang sangat kuat dan berani sebagai pemimpinnya, Mereka harus patuh. . Kemudian mereka akan mengetahui yang baik dan yang jahat serta mampu membedakan antara yang baik dan yang jahat.[3]

Jean Bodin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun