Salah paham.
Adanya kesalahpahaman (misunderstanding), misalnya tindakan seseorang yang memiliki tujuan baik, akan tetapi oleh pihak lain dianggap suatu hal yang merugikan. Shingga menimbulkan adanya rasa kurang nyaman, kebencian serta kurang simpati terhadapkesalahpahaman yang terjadi.
Kedua belah pihak atau salah satu pihak merasa dirugikan
Konflik dapat terjadi karena perilaku salah satu pihak dianggap merugikan pihak lain, atau karena masing-masing pihak merasa dirugikan. Pihak yang dirugikan merasa kesal, tidak nyaman, dan kurang empati sehingga berujung pada kebencian. Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan konflik, menimbulkan kerugian material, moral dan sosial.
Perasaan yang terlalu sensitif.
Konflik juga bisa terjadi karena adanya perasaan yang terlalu sensitif, dari beberapa pihak mungkin hal tersebut tindakan wajar, tetapi karena pihak lain lebih sesitif sehingga dianggap memunculkan konflik dan merugikan,  walaupun  jika dipandang secara etika  merupakan tindakan  yang tidak termasuk perbuatan yang salah.
Jenis-Jenis Konflik
Konflik intrapersonal. Artinya, konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang. Konflik jenis ini terjadi ketika individu harus memilih antara dua atau lebih tujuan yang saling bertentangan dan bingung harus memilih yang mana. Misalnya konflik antara tanggung jawab pekerjaan dan acara pribadi. Konflik intrapersonal dapat muncul dari tuntutan tugas yang melebihi kemampuan seseorang. Konflik semacam itu dapat terjadi karena tugas yang diberikan melebihi kapasitas atau keterampilan individu, menciptakan ketidaknyamanan atau tekanan internal..
Konflik  interpersonal. Yaitu Konflik antar individu adalah bentuk ketegangan yang muncul saat terdapat perbedaan pendapat, tindakan, atau tujuan di antara mereka. Konflik semacam ini sering terjadi ketika terdapat perbedaan pandangan terkait isu tertentu, dan hasil dari penyelesaian konflik tersebut memiliki dampak yang signifikan dari konflik yang terjadi antar individu. Konflik ini terjadi ketika adanya perbedaan tentang isu tertentu, tindakan dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentukan.
Konflik  Intrakelompok. Yaitu konflik antar anggota kelompok tertentu dalam kelompok yang sama. Setiap kelompok dapat mengalami konflik substantif atau konflik efektif. Konflik substantif dapat muncul ketika anggota komite mengambil kesimpulan berbeda mengenai data yang sama karena latar belakang profesi yang berbeda. Sedangkan konflik efektif terjadi dikarenakan adanya tanggapan pada situasi tertentu yang menimbulkan emosional. Contoh dari konflik intrakelompok misalnya  konflik  yang  terjadi  pada  beberapa  guru  dalam musyawarah guru mata pelajaran tertentu.
Konflik interkelompok. Ini adalah konflik antar kelompok. Konflik antarkelompok terjadi karena adanya saling ketergantungan, perbedaan kognitif, dan perbedaan tujuan. Misalnya saja terjadi konflik antara sekelompok guru seni budaya dengan sekelompok guru PAI. Kelompok guru seni budaya merasa bahwa mempelajari lagu-lagu tertentu dan latihan pernafasan memerlukan nyanyian yang keras, sedangkan kelompok guru PAI kesal karena siswa kurang memperhatikan pelajarannya.