Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membedah Kebenaran Isra Mi'raj melalui Psikologi Pengakuan dan Analisis Forensik Naratif

28 Januari 2025   15:14 Diperbarui: 28 Januari 2025   15:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode Analisis: Metode motive attribution melibatkan eksplorasi konteks sosial, psikologis, dan emosional pengakuan. Teknik ini sering digunakan dalam wawancara psikologis, analisis naratif, dan studi kasus.

2. Analisis Forensik Naratif

Analisis forensik naratif adalah pendekatan interdisipliner yang digunakan untuk mengevaluasi keandalan klaim berdasarkan struktur, konsistensi, dan relevansi narasi. Pendekatan ini sering digunakan dalam konteks hukum, investigasi kriminal, dan penelitian historis untuk menganalisis pernyataan atau narasi individu.

a. Pendekatan Forensik untuk Menguji Konsistensi dan Relevansi Klaim

Definisi: Analisis forensik mengacu pada penerapan metode sistematis untuk mengevaluasi apakah elemen-elemen dalam sebuah narasi saling mendukung dan sesuai dengan fakta yang diketahui.

Sejarah dan Perkembangan: Metode ini berkembang dari disiplin ilmu forensik tradisional, seperti investigasi kriminal dan analisis tekstual, dan diperluas ke bidang studi narasi untuk menguji keabsahan cerita pribadi atau kolektif.

Signifikansi Teoritis: Pendekatan ini membantu mengidentifikasi pola konsistensi internal dan eksternal dalam narasi, serta menentukan apakah narasi tersebut sesuai dengan konteks historis, geografis, atau sosial yang relevan.

Metode Analisis:

  1. Konsistensi Internal: Menganalisis apakah elemen dalam narasi saling mendukung tanpa adanya kontradiksi logis.

  2. Konsistensi Eksternal: Memeriksa apakah narasi sesuai dengan fakta eksternal, seperti data historis atau geografis.

b. Teknik Triangulasi Narasi dengan Bukti Tidak Langsung

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun