Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membedah Kebenaran Isra Mi'raj melalui Psikologi Pengakuan dan Analisis Forensik Naratif

28 Januari 2025   15:14 Diperbarui: 28 Januari 2025   15:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al-Suyuti dalam Khasa'is al-Kubra juga menulis secara rinci mengenai keistimewaan Nabi Muhammad SAW, termasuk peristiwa Isra Mikraj. Dalam buku ini, beliau menuliskan berbagai hadis yang menggambarkan perjalanan spiritual dan fisik Nabi, serta penjelasan-penjelasan terkait.

7. "Ar-Rahmat al-Makhtumah" oleh Al-San'ani

Buku ini juga membahas Isra Mi'raj, dengan fokus pada berbagai hadis yang menggambarkan detail perjalanan Nabi dan pengajaran yang terkandung di dalamnya.

Meskipun tidak ada satu kitab tunggal yang merangkum seluruh hadis terkait Isra Mi'raj, banyak karya ulama klasik dan modern yang membahas peristiwa ini dengan merujuk pada sumber-sumber sahih. Buku-buku tersebut umumnya mencakup hadis-hadis yang berkaitan dengan Isra Mi'raj, baik dari segi naratif, spiritual, maupun tafsiran terhadap ayat Al-Qur'an yang menyebutkan peristiwa tersebut. Jika Anda ingin mendalami peristiwa ini lebih lanjut, membaca kitab-kitab di atas akan memberikan wawasan yang lebih lengkap dan komprehensif.

3. Literatur Psikologi dan Forensik Naratif

Untuk menganalisis klaim Isra Mi'raj dengan pendekatan psikologi pengakuan dan forensik naratif, berbagai literatur psikologi dan ilmu forensik dapat digunakan sebagai referensi teoritis. Berikut adalah beberapa konsep dan teori yang relevan:

Psikologi Pengakuan:

Teori Consistency Bias: Konsep ini mengacu pada kecenderungan individu untuk mempertahankan narasi yang konsisten meskipun dalam situasi atau konteks yang berbeda. Dalam kaitannya dengan Isra Mi'raj, analisis ini digunakan untuk menguji konsistensi dan keautentikan narasi Nabi Muhammad yang tetap utuh meskipun disampaikan dalam berbagai konteks sosial dan budaya sepanjang sejarah Islam.

Teori Motive Attribution: Teori ini menjelaskan bagaimana individu cenderung memberikan penjelasan atas perilaku atau pengalaman mereka berdasarkan motif internal atau eksternal. Dalam konteks Isra Mikraj, penting untuk memahami apakah narasi ini merupakan ekspresi spiritual yang tulus atau ada motif tertentu yang mempengaruhi pengakuan tersebut, meskipun dalam kasus Nabi Muhammad, motif tersebut lebih banyak dikaitkan dengan wahyu Tuhan dan bukan kepentingan pribadi.

Forensik Naratif:

Dalam analisis forensik, triangulasi narasi menjadi metode utama untuk menguji kebenaran narasi melalui pencocokan antara beberapa sumber atau bukti tidak langsung. Teknik ini relevan dalam menguji konsistensi deskriptif narasi Isra Mi'raj dengan bukti-bukti sejarah dan geografis, seperti deskripsi tentang Masjid Al-Aqsa dan elemen-elemen lainnya yang disebutkan dalam hadis. Studi-studi forensik naratif akan menilai apakah narasi tersebut menunjukkan konsistensi dan relevansi, atau apakah ada elemen-elemen yang bertentangan atau tidak sesuai dengan konteks yang lebih luas.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun