Jika special relativity time dilation terkait dengan dilatasi waktu akibat gerak mendekati kecepatan cahaya di mana perlambatan waktu semakin besar ketika gerak obyek semakin mendekati kecepatan cahaya, sedangkan gravitational time dilation adalah akibat gravitasi di mana perlambatan waktu semakin besar pada objek dengan massa besar dan semakin dekat dengan pusat gravitasi atau pusat massa, dan cosmological time dilation adalah akibat perluasan semesta di mana perlambatan waktu semakin besar pada kondisi di awal semesta atau obyek yang semakin jauh dari Bumi.Â
Cosmological Time Dilation
Cosmologicall time dilation diturunkan dari Metrik FLWR. Metrik FLRW adalah turunan dari Persamaan Medan Einstein pada kondisi semesta yang isotropik dan homogen. Persamaan cosmological time dilation dirumuskan sebagai :Â
t0/t1 = z + 1Â
t0 adalah waktu diukur oleh pengamat diam.
t1 adalah waktu diukur oleh pengamat jauh, yang mengalami emisi perluasan semesta.
z adalah pergeseran merah.
Pada z = 14 yaitu batas kemampuan teleskop luar angkasa seperti JWST sekarang atau sekitar 400-600 juta tahun setelah Big Bang, maka dilatasi waktu mencapai 1:15.
Sedangkan dengan umur semesta sekarang yaitu mencapai 13.8 milyar tahun, maka pergeseran merah dihasilkan adalah 11.100, yang berarti dilatasi waktu yang dicapai mencapai 1:11.101.
Observasi faktual terhadap galaksi yang berjarak 1 milyar tahun setelah Big Bang mencapai 1:5 saja.
Ketika kita ingin mencapai dilatasi waktu yang digambarkan al Qur'an yaitu 1:365.000 dan bahkan 1:18.250.000, maka itu di luar pengukuran fisika dari cosmological time dilation yang kita capai saat ini, atau jauh di luar semesta kita saat ini sebesar puluhan kali sampai ribuan kali jauhnya dari semesta kita sekarang ini.