Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dapatkah Relativitas Umum Menjelaskan Konsep Dilatasi Waktu dalam Al Qur'an

22 Oktober 2024   10:20 Diperbarui: 27 Oktober 2024   12:57 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem biologis terutama sistem pencernaan, sistem metabolisme, dan sistem fisiologis harus berjalan normal. Ketika ketiga sistem oleh karena pengaruh waktu menjadi lebih lambat prosesnya, ataupun lebih cepat daripada kondisi normal, maka proses kehidupan akan terganggu.

Sistem waktu biologis tidak boleh terganggu oleh sistem waktu fisika maupun sistem waktu psikologis. 

Jika kita bergerak mendekati kecepatan cahaya di mana waktu fisika melambat atau ketika kita sedang dalam kondisi susah dan bosan yang membuat waktu psikologis terasa bergerak lambat, waktu biologis harus tetap stabil. Ini untuk menjamin semua fungsi biologis baik sistem hormon, sistem enzim, sistem protein, maupun sistem asam amino tetap berjalan normal. Gangguan kesehatan terjadi salah satunya akibat keempat sistem turunan protein itu tidak berjalan normal. 

Waktu biologis sudah disetting sedemikian rupa untuk sinkron dengan waktu geografis Bumi. Pada titik ini kita menolak konsepsi twin paradoks yang sering dipakai untuk menjelaskan relativitas khusus. Manusia harus melakukan evolusi total dan masif terhadap sistem metabolisme dan fisiologisnya jika ingin melakukan koloni di Bulan dan di Mars, ataupun melakukan perjalanan antar galaksi dan perjalanan ruang-waktu melalui wormholes. 

Jadi dari sini kita dapat langsung melihat bahwa konsep waktu biologis tidak sinkron dengan konsep relativitas waktu dan dilatasi waktu dalam Al Qur'an. Dilatasi waktu dinyatakan oleh Al Qur'an di luar sistem fisika dan sistem biologis yang kita kenali kini. 

Slow motion 

Ketika dilatasi waktu membawa konsekuensi slow motion sehingga gerak motorik melambat, maka kehidupan tidak bisa menopang kondisi seperti ini. Sistem otot, sistem rangka, dan sistem neurologis harus dirombak total agar fit dengan kondisi slow motion ini. 

Dilatasi waktu dalam Al Qur'an tidak bisa dipahami dalam konteks slow motion ini. Ini jelas membutuhkan setting sistem fisika dan sistem biologis yang berbeda dari apa yang sains kita capai saat ini. Kita tidak bisa membayangkan hukum fisika dan jenis kehidupan yang memungkinkan satu hari setara dengan seribu dan lima puluh ribu tahun dalam konteks slow motion. Kita jadi mengerti bagaimana waktu bekerja dalam kerangka gerak seekor siput.

Rentang Waktu

Jika dilatasi waktu berarti rentang waktu atau time interval, maka pemahaman ini berasal dari konstruksi waktu astronomis bahwa waktu di Jupiter lebih lama daripada waktu di Bumi di mana satu hari di Jupiter lebih lama dari di Bumi karena keliling Jupiter lebih panjang daripada keliling Bumi serta satu tahun di Jupiter lebih lama karena jarak tempuh revolusi Jupiter mengitari Matahari lebih panjang daripada jarak revolusi Bumi. Jika waktu siang di kutub utara lebih lama daripada waktu siang di khatulistiwa, maka waktu pun terasa melambat dalam pemahaman ini. Tapi dalam kedua contoh ini, jam atom tetap berdetak dalam ritme yang sama. Sedangkan jika terjadi dilatasi waktu, maka jam atom berdetak lebih lambat pada kondisi bergerak mendekati kecepatan cahaya, dekat dengan pusat gravitasi, dan berada di dalam kondisi dekat dengan awal semesta.

Dilatasi waktu dalam konsepsi sains terbagi atas special relativity time dilation, gravitational time dilation, dan cosmological time dilation. Kali ini fokus kita diarahkan kepada gravitational time dilation dan cosmological time dilation.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun