Selama ini kita berasumsi bahwa accelerating universe disebab oleh gaya misterius yang kita beri nama dark energy. Dark energy dalam asumsi kita berada di dalam semesta, sehingga dalam imajinasi kita tergambar dark energy mendorong accelerating universe. Tapi benarkah posisi sumber gaya dark energy ada di dalam semesta? Dari mana dark energy berasal dan bersumber?
Mengacaukan Thermodinamika
Dark energy jika pun benar ada, sungguh telah mengacaukan pemahaman kita tentang thermodinamika. Jika kerapatan energi dari dark energy adalah tetap seperti yang kita asumsikan, maka semesta yang semakin luas untuk mempertahankan kerapatan energi tersebut dibutuhkan pasokan energi yang terus-menerus. Lalu dari mana energi itu berasal?
Jikapun kemudian sumber gaya dari dark energy itu diketahui dan benar kerapatannya konstan, karena luas semesta terus bertambah, maka sigma energi di semesta terus bertambah pula. Sigma energi yang terus bertambah menyalahi thermodinamika yang menyatakan energi di semesta adalah tetap, tidak dapat dihasilkan dan dimusnahkan, hanya bisa ditransfer dan dikonversikan dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain.
Jika pun asumsi kita benar bahwa kerapatan energi dark energy adalah tetap, seharusnya yang dihasilkannya cuma expanding universe yang bergerak mengembang dengan kecepatan tetap, tapi bukan accelerating universe yang bergerak dengan percepatan. Accelerating universe membutuhkan kerapatan energi yang terus bertambah untuk mendukung gerak akselerasi.
Pusing kan? Apakah dengan ini berarti thermodinamika tidak berlaku dalam skala semesta? Jika thermodinamika tidak berlaku dalam semesta, mungkin saja relativitas umum dan metrik FLRW sebagai turunannya pun tidak berlaku. Serta semua pemahaman dan rumus yang berkaitan dengan black hole juga tidak berlaku. Karena semua yang berkaitan dengan Relativitas Umum, Metrik FLRW, maupun Black Hole menggunakan asumsi Konsevasi Energi.
Jika kita ingin tetap mempertahankan thermodinamika tetap berlaku di semesta, kita harus memaklumi ada energi di luar semesta yang menghasilkan gaya yang menyebabkan accelerating universe dengan cara menariknya.
Tidak Ada Bukti Dark Energy
Sebenarnya dark energy bukan saja masih misterius, bahkan masih hipotesis, atau bahkan hanya asumsi saja. Sudah 25 tahun kita mencarinya, tapi eksistensinya tidak juga kita bisa deteksi.
Dark Matter Problem
Dark Matter sama misteriusnya dengan Dark Energy. Jika Dark Energy diketahui dari percepatan ekspansi semesta, maka Dark Matter diketahui dari interaksinya dengan gravitasi. Tapi eksistensi dan wujud fisika dari Dark Matter ini belum juga diketahui hingga sekarang. Padahal gabungan antara Dark Matter ini dan gravitasi diyakini adalah variabel yang membentuk galaksi, kluster galaksi, superkluster galaksi, giant wall, great attractor, and seluruh cosmic web. Bagaimana materi misterius dan energi misterius bisa memberikan pengaruh yang nyata terhadap semesta kita dan menyusun 95 persen komposisinya?