Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Solusi atas z>=13 Cosmic Conundrum, Ho Tension, S8 Tension, Cosmic Curvature Tension

22 Maret 2024   10:27 Diperbarui: 3 Mei 2024   10:24 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kami berasumsi bahwa energi potensial yang terikat pada ruang dan dalam kondisi metastabil yang kemudian membentuk energi kinetik Big Bang dan membuat terjadinya inflasi kosmik dipicu oleh suatu bentuk Energi Eksternal.

Thermodinamika membatasi proses transisi dan transfer energi dari energi potensial menjadi energi kinetik dengan kebutuhan adanya trigger dari luar, tidak bisa secara mandiri dibangkitkan dari dalam.

Kami melihat kesenjangan sebesar 10^55 antara kerapatan energi vakum teoritis berbasis mekanika kuantum yang sebesar 10^8 GeV/m3 dengan energi vakum hasil observasi yang sebesar 10^-47 GeV/m3 adalah besarnya energi eksternal, di mana 10^8 GeV/m3 adalah energi nyata yang dibutuhkan untuk membuat semesta mengembang, tapi nyatanya energi yang disediakan dari dalam semesta hanya 10^-47 GeV/M3, maka selisihnya sebesar 10^55 kali disediakan oleh energi eksternal. Inilah penjelasan pertama kami untuk membuktikan perlunya asumsi eksistensi energi eksternal yang dimaksud.

Energi eksternal ini pula yang memperkuat inflasi kosmik sehingga space-time mengembang lebih cepat.

Percepatan inflasi kosmik ini bersifat efisien di mana energi yang dihasilkan hampir sepenuhnya menjadi energi kinetik dengan pertambahan ruang yang sangat cepat pada pertambahan suhu semesta yang tipis. Bahkan percepatan inflasi pada semesta awal ini mempercepat proses pendinginannya.

Percepatan inflasi yang lebih besar pada semesta awal akibat tarikan dari gaya atau energi ekstenal inilah yang dibaca sebagian orang sebagai akibat Cahaya Lelah (TL) atau konstanta kopling kovarian (CCC) oleh sebagian orang.

Penambahan dan peningkatan kecepatan inflasi kosmik ini menyebabkan fluktuasi kosmik bertambah walaupun hanya sedikit saja karena faktor efisiensi energi kinetik tadi dan pertambahan suhu yang sedikit yang segera diikuti dengan proses pendinginan yang lebih cepat. Fluktuasi kosmik yang terjadi ini pada akhirnya tergambar pada pattern yang lebih halus dalam CMB. Pattern halus ini belum bisa ditangkap oleh teknologi yang kita miliki saat ini. Slight pattern ini membutuhkan space telescope yang lebih kuat agar bisa dibaca.

Tambahan kecepatan inflasi kosmik yang diakibatkan energi eksternal pada akhirnya tergambar dalam pola halus dalam CMB. Sehingga kecepatan Ho berbasis CMB akan sinkron dengan Ho berbasis lilin standar.

Pertambahan kecepatan inflasi yang mengakibatkan bidang ruang semesta bertambah lebih cepat juga akan membuat densitas pattern dalam CMB berkurang, sehingga kerapatan S8 berbasis CMB akan sinkron dengan kerapatan S8 berbasis observasi DES.

Pertambahan kecepatan inflasi kosmik akibat tarikan energi eksternal ini membuat semesta mengalami kelengkungan datar. Jika tanpa tarikan energi eksternal dan semata mengandalkan CMB, maka yang dihasilkan adalah kelegkungan kurang dari nol atau kelengkungan positif. Kelengkungan datar hasil tarikan energi eksternal ini ditambah dengan fakta accelerating universe akan membuat semesta mengembang tanpa batas. Besarnya energi eksternal yang efisien membetuk energi kinetik Big Bang dan inflasi kosmik lah yang memberikan kelengkungan kosmik datar yang signifikan. 

Sebagaimana kami memandang bahwa vacuum energy berbasis CMB adalah energi atau kerapatan energi yang disediakan dari dalam semesta, maka Ho berbasis CMB dan S8 berbasis CMB juga adalah percepatan alam semesta yang didorong oleh energi internal semesta, dan kerapatan materi yang dibentuk oleh persamaan energi massa yang bersipat internal pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun