Jika posisi sumber gaya berada di dalam sistem, lalu sistem bergerak searah posisi sumber gaya, maka dapat pastikan gaya bekerja dengan menarik.
Hal sebaliknya terjadi jika posisi sumber gaya berada di luar sistem dan sistem bergerak searah posisi sumber gaya, maka gaya menariknya. Jika posisi sumber gaya berada di luar sistem dan sistem bergerak berlawanan arah dengan posisi sumber gaya, maka gaya mendorongnya.
Dalam konteks gaya sebagai besaran vektor, maka yang penting bukan saja arah gaya dan besaran gaya tersebut, tetapi juga di mana posisi gaya terhadap sistem.
Jika besaran gaya internal sistem diketahui nilainya sehingga menyebakan jumlah pergeseran tertentu dengan kecepatan tertentu, maka tambahan kecepatan yang terjadi bisa dipastikan berasal dari gaya di luar sistem.
Jika F(tot) > F(d) maka F(tot) = F(d) + F(t)
Sehingga dapat diketahui bahwa :
a(tot) = a(d) + a(t)
a(t) = a(tot) -- a(d)
Semesta Yang Ditarik
Bagaimana jika kita menerapkan kedua perspektif ini ke semesta? Apakah accelerating universe yang dipahami pertama kali sejak 1998 itu mengembang karena didorong oleh dark energy atau ditarik oleh suatu energi dari luar semesta?
Matematika di balik geometri ruang-waktu sebagaimana tergambar oleh persamaan Realtivitas Umum dan Metrik FLRW mungkin sangat rumit, tetapi bagaimana pun hukum-hukum fisika di mana pun sama saja di semesta ini menurut prinsip homogen dan isotropik, sehingga prinsip gaya pada fisika klasik dapat digunakan untuk memahami perilaku gaya dalam persepektif Relativitas Umum.