Mengapa begitu?Â
Mendel dalam kasus ini benar. Ada sifat yang fenotipe dan ada sifat yang genotipe. Ada sifat yang menonjol dan ada sifat yang tersembunyi.Â
Mendel memulai percobaan genetikanya dengan kacang polong. Hasilnya, komposisi sifat menonjol dengan sifat tersembunyi mengikuti pola matematika tertentu. Genetika kacang polong mungkin masih sederhana karena jumlah gen yang terlibat masih sedikit. Tapi bagaimana dengan manusia yang jumlah gennya lebih dari 25.000 dengan panjang 200 triliun meter?
Anak-anak yang unggul masih membawa sejumlah besar gen sifat-sifat lemah dalam dirinya. Sementara anak-anak yang lemah juga membawa gen sifat-sifat unggul dalam dirinya. Ketika anak-anak lemah yang membawa gen-gen sifat unggul dibunuh, maka sifat-sifat unggul perlahan hilang. Sedangkan sifat-sifat lemah yang terdapat dalam anak-anak yang unggul akan menjadi dominanÂ
Jadi?Â
Percuma perempuan mencari lelaki unggul karena pada akhirnya keunggulan itu diwariskan ke anak, ke cucu, ke cicit secara acak dan di luar kendali kesadaran manapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H