Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Inner Sanctum" I, Sop Tomat Istimewa

22 November 2018   03:01 Diperbarui: 22 November 2018   03:31 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

50 km dari arah tenggara, terdapat banyak panji yang dibawa oleh tentara-tentara. Mereka, bagaimanapun juga, terlihat aneh dengan baju besi bewarna hitam. Apa bisa besi-besi itu menjadi hitam?? Entah lah, yang jelas mereka terlihat begitu menakutkan.

Tombak-tombak yang dibawa barisan tentara itu, terlihat begitu menjulang seakan-akan ingin menusuk langit. Hari juga sedang mendung, gerombolan pasukan dalam jumlah besar itu terlihat begitu gelap. Ketakutan, bagaimanapun juga, begitu terasa dan menjalar ke seluruh makhluk yang berada di sepanjang jalur yang ditempuh pasukan itu.

Tidak ada makhluk yang tersisa di sepanjang jalan, di sepanjang padang rumput yang sudah mengering ini. Bukan karena fisik mereka sudah mati, tetapi semangat mereka yang begitu terintimidasi oleh keberadaan pasukan hitam itu. Kalaupun masih ada, palingan hanya beberapa gagak yang berkoak-koak di atas pasukan itu, seakan-akan ikut meriuhkan suasana menakutkan itu.

***

Bagian pertama dari seri Inner Sanctum adalah prolog, bukan epilog. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Ikuti terus perkembangan kisahnya yang tayang setiap hari Kamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun