Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Inner Sanctum" I, Sop Tomat Istimewa

22 November 2018   03:01 Diperbarui: 22 November 2018   03:31 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Semuanya cukup 11 lembar," ucap Nenek Nyon dengan penuh keramahan kepada pelanggan terakhirnya hari ini.

Pelanggan itu, setelah meraih uang dari dapat sakunya dan menyisihkan 11 lembaran, dia kemudian menyerahkan uang itu kepada Nenek Nyon.

"Terima kasih," ucap Nenek Nyon dengan sederhana.

            -----------------------------------------------------------------------------------------------------

Suasana dapur, meski telah tutup, masih penuh dengan kesibukan. Bukan karena Nenek Nyon sedang bersiap-siap untuk memasak lagi, tetapi karena Arka yang begitu cepat membersihkan mangkuk-mangkuk tanah liat itu. Tangannya begitu cekatan meski dia seorang pria. "Arka, ketika pekerjaanmu selesai, mari kita berbincang-bincang dulu di luar," ajak Nenek Nyon. "Baik Nek," balas Arka singkat.

Sementara itu, dari kejauhan, terlihat dua orang pengembara yang menutupi tubuh mereka dengan kain yang tahan dingin. Mereka berdua, tampaknya, berjalan dengan terburu-buru.

"Apakah itu tempatnya?" tanya salah satu pengembara yang lebih pendek.

  "Tidak salah lagi, itu tempatnya!!!" jawab pengembara yang lain yang lebih tinggi.

            -------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Nenek, mengapa kita harus menyediakan sop tomat panas kepada orang-orang itu?? Mengapa kita tidak memikirkan pekerjaan lain yang tidak seribet ini??" tanya Arka dengan polosnya.

"Heh?! Apa mengantarkan mangkuk-mangkuk itu, kemudian membersihkannya, adalah hal yang memberatkan bagimu? Hahaha, dasar anak muda. Lagipula, pekerjaan macam apa yang menurutmu lebih ringan bebannya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun