"Semuanya cukup 11 lembar," ucap Nenek Nyon dengan penuh keramahan kepada pelanggan terakhirnya hari ini.
Pelanggan itu, setelah meraih uang dari dapat sakunya dan menyisihkan 11 lembaran, dia kemudian menyerahkan uang itu kepada Nenek Nyon.
"Terima kasih," ucap Nenek Nyon dengan sederhana.
      -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Suasana dapur, meski telah tutup, masih penuh dengan kesibukan. Bukan karena Nenek Nyon sedang bersiap-siap untuk memasak lagi, tetapi karena Arka yang begitu cepat membersihkan mangkuk-mangkuk tanah liat itu. Tangannya begitu cekatan meski dia seorang pria. "Arka, ketika pekerjaanmu selesai, mari kita berbincang-bincang dulu di luar," ajak Nenek Nyon. "Baik Nek," balas Arka singkat.
Sementara itu, dari kejauhan, terlihat dua orang pengembara yang menutupi tubuh mereka dengan kain yang tahan dingin. Mereka berdua, tampaknya, berjalan dengan terburu-buru.
"Apakah itu tempatnya?" tanya salah satu pengembara yang lebih pendek.
 "Tidak salah lagi, itu tempatnya!!!" jawab pengembara yang lain yang lebih tinggi.
      -------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Nenek, mengapa kita harus menyediakan sop tomat panas kepada orang-orang itu?? Mengapa kita tidak memikirkan pekerjaan lain yang tidak seribet ini??" tanya Arka dengan polosnya.
"Heh?! Apa mengantarkan mangkuk-mangkuk itu, kemudian membersihkannya, adalah hal yang memberatkan bagimu? Hahaha, dasar anak muda. Lagipula, pekerjaan macam apa yang menurutmu lebih ringan bebannya?"