"Bagaimana... hmm.... menjadi para peternak?"
Nenek Nyon mengangkat salah satu alis matanya. Cukup aneh, seorang bocah memikirkan untuk menjadi seorang peternak. Biasanya, bagaimanapun juga, bocah-bocah dari kalangan kere lebih banyak bercita-cita menjadi antara prajurit atau menjadi pedagang. Kalaupun memang banyak diantara mereka yang harus menjadi peternak atau petani upahan, itu karena nasib tidak memihak kepada mereka.
"Sudah lah. Cukup aneh bagi kita berdua untuk membicarakan hal ini. Lebih baik, kita nikmati saja sop tomat yang terhidang di hadapan kita masing-masing.
Tok... tok... tok...
Arka, yang baru saja menyuapkan sesendok sop tomat panas ke dalam mulutnya, terperajat dan hampir memuncratkan cairan yang memenuhi mulutnya. "Eh, hal yang aneh. Siapa kira-kira yang menyapa kita pada malam hari begini?" Nenek Nyon keheranan.
"Arka, lebih baik cepat-cepat kamu buka pintunya!!"
Lagi-lagi, keadaan terkadang terkesan tidak memihak kepada Arka. Padahal, baru saja dia ingin menikmati semangkuk sop tomat panas yang begitu mengunggah selera. Baru satu suap, gangguan langsung datang.
"Siapa?? Kenapa begitu malam??"
Dasar Arka, memang kurang sopan dia kalau sedang merasa terganggu. Nenek Nyon, yang mendengar dengan jelas ketidaksopanan itu, seperti ingin mendamprat bocah itu. Tapi, untungnya Nenek Nyon masih memiliki batas, dia tidak begitu mudah terpancing.
"Mohon maaf, mohon maaf, mohon maaf sekali lagi. Perkenankanlah kami dua orang pengembara yang sudah susah payah mencari lokasi ini. Kami datang dari tempat yang jauh. Oh, kasihanilah kami. Setelah berjalan cukup jauh, mohon kiranya beri kami kesempatan untuk mencicipi sop tomat yang terkenal itu," pinta pengembara yang ternyata merupakan orang yang sama dengan yang bergegas datang ke tempat Nenek Nyon.
"Eh, bagaimana? Tunggu dulu. Aku masih terlalu muda untuk memahami perkataanmu. Bisa diulangi lagi? Lebih lambat lebih dihargai. Aku juga minta belas kasihan darimu. Toh, aku tidak memahami perkataan Tuan barusan." Arka, oh, Arka! Sungguh! Dia terlihat seperti seorang penjahat yang memintah belas kasihan kepada penegak hukum tadi.