Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tumbal Arwah Jelangkung - 2

16 Februari 2016   19:35 Diperbarui: 17 Februari 2016   17:40 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Oh, enggak ada apa-apa, bu. Cuma mau diskusi tentang pelajaran saja,“ ujar Donni sekenanya.

Lina dan Shanti menyadari bahwa mereka sedang berbicara dengan guru matematika mereka, ibu Hesty.

“Benarkah kalian membicarakan tentang pelajaran? Tapi, sekilas ibu mendengar kalian berbicara tentang jelangkung?“ ibu Hesty mencecar mereka dengan beberapa pertanyaan.

“Serius, bu. Kami gak bicara hal-hal lain apalagi jelangkung.“ Indra berbicara sedikit tegas agar bisa meyakinkan jawaban mereka pada ibu Hesty.

“Hmmm, bagus. Lagipula, ini zaman teknologi. Dan kalian, orang-orang berpendidikan, jangan mudah percaya oleh hal-hal yang tak masuk akal.“ tutur ibu Hesty dingin.

“Ya, bu.“ jawab Prakoso singkat.

Setelah ibu Hesty selesai menasihati mereka, dia beranjak pergi dari hadapan mereka.

“Jadi, jam berapa kita akan memulai ritual?“ tanya Prakoso.

“Seperti biasa, jam 10 malam. Dan untukmu Lina, jangan bawa parnomu kali ini supaya ritual kita berjalan lancar, kau mengerti?“

“Aku mengerti, Don.” Jawab Lina cemberut.

Akhirnya, mereka pergi setelah kesepakatan sudah disetujui oleh mereka semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun