Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tumbal Arwah Jelangkung - 2

16 Februari 2016   19:35 Diperbarui: 17 Februari 2016   17:40 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Maaf, kami telat,“ suara lelaki menyela di tengah percakapan mereka.

Tiga orang lelaki berada tepat di hadapan mereka. Lina hanya mengenal Doni dan Prakoso tapi dia tak mengenal satu laki-laki yang bersama dengan mereka.

“Don, ini siapa?“ tanya Lina sambil menunjuk ke arah laki-laki itu.

“Oh, ini namanya Indra.  Perkenalkan bro, ini teman-teman gue,“ ujar Donni sambil memperkenalkan Lina dan Shanti.

“Lina,“ sapa Lina sambil menjabat tangan laki-laki itu.

Disusul satunya lagi, “Shanti.“

Mereka berencana melakukan ritual pemanggilan jelangkung sekali lagi di rumah kosong itu. Sebenarnya, Indra bukanlah teman satu geng mereka. Sebelumnya, Heru sudah meminta izin kepada Doni. Dia tidak bisa ikut dengan mereka karena dia pergi kerja kelompok dengan teman-temannya. Hal ini tidak membuat Doni kehabisan akal. Ia mengajak teman sebangkunya, Indra. Indra tak menolak sama sekali ajakan mengikuti ritual pemanggilan jelangkung bersama teman-temannya nanti. Dia sendiri sangat menyukai hal-hal berbau mistik dan supranatural seperti jelangkung, pelet, susuk dan sebagainya. Lagipula, ayahnya Indra juga seorang paranormal.

“Don, kamu kenapa sih mengajak anak orang? Ini tuh terlalu berbahaya. Gak ingat apa kejadian yang semalam itu,“ bisik Lina sambil menyikut pinggang Doni.

“Biarin aja, lagipula dia juga mau kok.“ pungkas Donni.

Sedang asyiknya berbincang, seorang wanita berpakaian dinas pegawai negeri, lewat di hadapan mereka.

“Apa yang kalian lakukan di sini?“ tanya wanita itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun