Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tumbal Arwah Jelangkung (1)

14 Februari 2016   18:58 Diperbarui: 10 April 2016   19:11 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                “Ini dia Don!“ tunjuk Prakoso. Ternyata, boneka itu berada di luar rumah dengan posisi menancap di tanah. Donni setengah berlari mengambil boneka itu.

                “Kelihatannya kita harus pulang. Aku merasa tidak enak berlama-lama di sini.“ ujar Donni sambil mengoper boneka pada Prakoso.

                “Shan, masukkan alat-alat sama boneka ini ke tasmu.“ perintah Prakoso seraya memberikan boneka pada Shanti.

                Shanti memasukan semua peralatan ke dalam tasnya termasuk boneka jelangkung yang diberikan Prakoso. Lina masih shock karena kejadian tadi, berjalan sambil memegang erat pergelangan tangan Doni.

                “Jangan parno gitu lah, Lin. Biasa aja.“ ketus Doni.

                Lina melepas pegangannya pada tangan Doni, berjalan normal seperti biasanya. Rasa was-was menghantui pikiran Lina. Saat dia berjalan, matanya masih jeli mengamati apa yang ada di sekitarnya. Tiba-tiba Lina terhenti.

                Aku akan menjemput kalian semua ke alamku...

                Suara bisikan pelan terdengar oleh Lina. Ia menengok kepada teman-temannya.

                “Kalian dengar suara itu, ada suara aneh yang bilang kalau kita akan—“

                “Sudahlah Lina, tak bisakah dirimu tenang sebentar saja?! Jangan kayak orang sakit jiwa gitu deh!“ caci Prakoso.

                “Tapi, aku beneran dengar sendiri kok, Kos! Sumpah!“ ucap Lina mengotot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun