Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tumbal Arwah Jelangkung (1)

14 Februari 2016   18:58 Diperbarui: 10 April 2016   19:11 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                Suara teriakan dan lenguhan Lina terdengar oleh orang tuanya. Mereka segera bergegas menuju kamar anaknya. Mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri, Lina mengigau seperti orang yang dicekik lehernya.

                “Lina! Bangun nak!“ teriak ibunya sambil menggoyang-goyangkan badan anaknya.

                “AKH!“ Lina terbangun dari mimpi buruknya. Ketika itu, wajahnya terlihat pucat seputih tisu.

                Melihat wajah anaknya yang pucat, sang ayah segera mengambil air hangat lalu diberikan pada anaknya.

                 “Ada apa dengan kamu, nak? Kamu mimpi buruk?“ ibunya bertanya setengah panik.

                “I-i-iya, bu. Ada perempuan yang mau mencekik aku, bu. Wajahnya menyeramkan sekali,“ jawabnya gagap.

                “Makanya kalau mau tidur, jangan lupa berdoa. Kalau lupa, ya jadinya sepeti tadi,“ ujar ibunya. Lina hanya mengangguk pelan, mengiyakan nasihat ibunya.

                “Ya sudah. Ibu dan bapak balik ke kamar.“

                Setelah kedua orang tuanya meninggalkan kamar, Lina menutup pintu kamar dan berdoa selama dua menit. Meski sudah berdoa, masih saja terlintas di benaknya, wajah perempuan yang hendak membunuhnya dalam mimpinya.

                “Aku harus memberitahu teman-teman... ya harus.“ gumamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun