Mohon tunggu...
Arissa Purilawanti
Arissa Purilawanti Mohon Tunggu... Freelancer - a girl

interest in films, psychology, health, economy, business.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mawar: Tragedi Perjodohan

29 Agustus 2019   12:27 Diperbarui: 29 Agustus 2019   12:44 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Swift, ada ikhwan bernama Farhan, beliau sebenarnya seumuran kita, tapi entah kenapa dia sangat dewasa sampai ia sudah berani menikah di usia yang sangat muda. Sekarang ia sudah 24 tahun, dan sudah memiliki 1 anak berumur 3 tahun.

Farhan kita sebut sebagai Bapak Perjodohan di Swift, karena dia menjadi tempat pertumpahan curhat semua anggota Swift, termasuk aku. Dan dia yang paling bisa dan berhak membantu me-nyomblangi anak-anak karena dia sudah menikah. Karena kalau yang single, takutnya malah nikung.

Rencanaku adalah, mengajukan kedua nama Mawar dan Lala kepada Farhan untuk melanjutkan kepada ikhwan Swift. Tapi juga menitipkan pesan kalau Mawar lebih baik diarahkan ke Rendi saja, aku sedikit membocorkan kalau Mawar mempunyai kecenderungan ke Rendi. Dengan begitu, harusnya Farhan bisa kan menyatukan mereka? Ah, tidak sabar melihat Mawar bahagia, akhirnya bisa bersama seseorang yang ia sangat kagumi-kagumi itu.

Dan aku yang menyebabkannya!

Oke Fa, makasih infonya, gue coba kejer abis lebaran ya. kata pesan online dari Farhan.

Bismillah. batinku.

* * *

"Fa, Farhan nge WA aku nih. Katanya, ada ikhwan mau taaruf ke aku. Tapi kamu nggak boleh tau dulu, ya." kata Lala, beberapa hari setelah Lebaran.

"Oh ya? Wah alhamdulillah!" ternyata, Lala duluan yang mendapat kabar baik.

Lalu Lala menunjukan sebuah screen capture dari chat WhatsApp dia bersama Farhan.

"Assalamualaikum Lala, kalau ada ikhwan yang maju, Lala siap?"
"Insyaa Allah siap kak."
"Ini ada ikhwan yang sebenernya udah mau maju dari sebelum lebaran, tapi kakaknya di kampung mau coba jodohin dia dulu. Eh ternyata nggak cocok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun