Mohon tunggu...
A K Basuki
A K Basuki Mohon Tunggu... karyawan swasta -

menjauhi larangan-Nya dan menjauhi wortel..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naim, Becak dan Taman Bacaan Anak-anak

1 Juli 2011   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13297258961030383726

"Mas Naim hebat, bukunya tambah banyak dan anak-anak jadi terlihat gembira," kata Ngesti, matanya melihat pada anak-anak yang berpencar mencari tempat dengan sebuah buku di tangan masing-masing. Entah kenapa, hatinya merasa kagum dan bangga pada Naim.

"Itu karena ada yang membantu, Nges. Aku sendiri ndak akan bisa berbuat banyak. Orang-orang itu termasuk bapakmulah yang hebat."

"Ah, Bapak cuma meminjamkan becaknya saja. Apa hebatnya?"

"Tetap hebat menurutku, karena...eh, beliau bisa punya anak secantik kamu."

"Ih, mas Naim. Gombal, ah!" sahut Ngesti. Pipinya semburat merah, tapi senyum tersungging di bibirnya.

Naim betah memandanginya sambil menyeruput kopi kental manis buatan gadis itu. Terasa tambah manis saja rasanya.

"Nanti sore Ngesti ndak ke mana-mana?"

"Kenapa, Mas?" tanya Ngesti, tapi ketika pandangan mereka beradu, gadis cantik itu menunduk dan tersipu malu.

"Mau ajak Ngesti jalan-jalan."

"Kemana?"

"Kemana saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun