Adanya Tanfidziyah dan Syuriah yang berjalan berdampingan merupakan keunikan NU yang tidak ditemui di organisasi massa lainnya. Padahal jika diamati, kedua fungsi struktur itu sepertinya berbeda. Berbeda fungsi tugas dan kelasnya, namun berada dalam satu struktur yang tidak terpisah. Hal ini terlihat dari setiap surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh NU. Dalam setiap surat menyurat, tandatangan Tanfidziyah dan Syuriah selalu berdampingan dan tidak dibuat hirarki atas-bawah.
Ini membuktikan bahwa Nahdlatul Ulama tidak hanya fokus pada urusan keduniawian dan mengesampingkan urusan akhirat. Begitu sebaliknya, bahwa NU tidak semata-mata fokus pada urusan akhirat dan tidak mempertimbangkan kemaslahatan dunia.
Inilah "Luar Biasa" nya NU selanjutnya, yang dalam hal menjalankan organisasi selalu melihat dua sisi maslahat. Maslahat dunia dan maslahat akhirat yang menjadikan NU selalu tampil menjadi yang ter-"unik" dalam perjalanan organisasinya.
Khusnudzon saya selanjutnya dalam melihat Nahdlatul Ulama adalah, NU kuat dan tegak berdiri serta berjalan di tengah badai dari masa ke masa karena di dalamnya ada dunia dan akhirat, serta ada Kalimat Allah SWT dan Rasulullah SAW di setiap langkahnya. NU dilandasi Tata Laksana Organisasi (AD/ART) yang dibuka dengan "MUQADIMAH QONUN ASASI".
Muqadimah Qonun Asasi Nahdlatul Ulama berisi Ayat-Ayat Al-Qur'an dan Hadits-Hadits Nabi Muhammad SAW.
Inilah "Luar Biasa" nya NU selanjutnya, dimana NU dengan total dan tidak main-main dalam mengikutsertakan Allah SWT serta Rasulullah Muhammad SAW dalam nafas organisasi.
Kata saya : Â Â "jika NU adalah rumah, dan ada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW di dalamnya, mana ada makhluk yang berani dengan sengaja mendekati untuk berniat merusak rumah itu".
Ini adalah pandangan saya sebagai Kader Penggerak Nahdlatul Ulama dan Pengurus NU serta Anak Nusantara yang melihat Nahdlatul Ulama dari luar sebagai "awwam" dan dari dalam sebagai Kader NU.
Saya tidak bisa dan tidak pantas mendo'akan agar perjalanan NU bisa selalu baik-baik saja, karena NU sejak awal berdirinya sudah sangat baik-baik saj.
Saya tidak bisa dan tidak pantas mendo'akan agar NU menjadi organisasi besar dan kuat, karena NU sejak awal berdirinya sudah merupakan organisasi besar yang kuat dan kokoh.
Saya hanya bisa berharap dalam do'a, agar saya diberi kesempatan mengabdikan diri saya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Agama Islam melalui Nahdlatul Ulama.