Keterwakilan Desa/Kelurahan melalui PR NU di setiap Kecamatan, kemudian membentuk perwakilan yang mengurusi tingkatan yang lebih tinggi yakni setingkat Kecamatan, dengan membentuk Majelis Wakil Cabang NU (MWC NU).
Majelis Wakil Cabang NU di setiap Kabupaten kemudian membentuk perwakilannya di setiap Kabupaten di Negara ini dengan membentuk Pengurus Cabang NU (PCNU). Kehadiran PCNU merupakan representatif masyarakat mulai dari tingkat "grumbul", RT/RW bahkan Masjid dan Musholla di wilayah Administratif se-Kabupaten/Kota dapat terjangkau dan terlayani dengan baik.
Di tingkat yang lebih tinggi setelah terbentuknya PCNU, ada Pengurus Wilayah NU (PWNU) yang merupakan representasi dari masyarakat "grumbul", Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten.
Kemudian di tingkat tertinggi, NU memiliki Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang merupakan representasi fungsi pelayanan Jamaah NU dan masyarakat umum di tingkat pusat atau tingkat kenegaraan.
Struktur di atas barulah tingkat kepengurusan organisasi yang mengambil fungsi ke dalam, sebagai pelaksana/penggerak organisasi. Untuk urusan pelayanan secara spesifik di masyarakat, NU terbilang lengkap dalam mengurusi semua lini yang ada di masyarakat. Terbukti dengan dibentuknya Lembaga-Lembaga yang berada di setiap tingkatan kepengurusan.
Hampir semua dinamika kehidupan masyarakat, terlembagakan di dalam Nahdlatul Ulama. Mulai dari Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Kepemudaan, Kewanitaan, Dakwah dan semua kebutuhan warganya terlembagakan dengan lengkap.
Itulah yang (mungkin) menguatkan NU di setiap masanya, hingga tampak tak tergoyahkan di-"serang" dari atas maupun bawah.
NU ADALAH DUNIA DAN AKHIRAT
Jika ada organisasi yang dalam proses ber-organisasinya berjalan seperti dua sisi mata uang yang meski berbeda namun berada dalam satu tubuh, maka itulah Nahdlatul Ulama.
Pada bagian awal sudah disampaikan bahwa Jam'iyyah Nahdlatul Ulama adalah Jam'iyyah Dakwah Diniyyah wa Ijtima'iyyah (organisasi dakwah keagamaan dan sosial kemasyarakatan). Organisasi yang menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni sebagai organisasi yang mengurusi hal-hal bersifat duniawi seperti organisasi massa pada umumnya, namun juga mengarahkan anggotanya untuk dapat meraih akhirat sejalan dengan fungsi dunianya. Ibarat meraih buah kelapa di pucuk pohon yang tinggi dengan cara memanjatnya, namun tidak melukai tubuh/batang kelapa dengan membuat lubang pijakan.
Nahdlatul Ulama adalah organisasi dunia dan akhirat yang berjalan bersamaan dan saling mendukung kedua fungsi secara bersamaan. Nahdlatul Ulama berstruktur ganda dan saling berdampingan. Dalam struktur NU terdapat pembedaan antara urusan organisasi yang mengurusi fungsi organisasi kemasyarakatan dan fungsi organisasi keagamaan.