Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ksatria Baja Hitam, Aku Mengingatmu Lagi

18 Juni 2019   16:48 Diperbarui: 11 Oktober 2021   15:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: INSTAGRAM/ @hendra.setiawan.17

"Bunga, papa mama ingin bertemu denganmu sejak lama. Rasanya sekarang sudah waktunya"

Keningku berkerut menatap Andi penuh tanya. 

"Sejak lama? Kau tak pernah cerita"

...

Sudah enam bulan sejak pertemuan kau dan aku pertama kali di perpustakaan kampus. Andi menatapku lekat-lekat membuatku risih sekali waktu itu. Siapa sih lelaki ini?

Lalu kau mengajakku kenalan, bercakap-cakap dan mulai sering menemuiku di kampus. Entah bagaimana caranya kau berhasil menemukan tempat kosku. 

Kau selalu membawakanku bunga. Namun tak pernah bilang kalau kau ksatria baja hitamku. Kau mengingatku tapi aku tidak, enam bulan lalu.

...

"Sejak aku bilang ketemu Bunga, anak tunggal Om Anton dan Tante Sekar."

Aku terhenyak kaget saat nama kedua orang tuaku disebut oleh Andi. Om Roni dan Tante Asri adalah sahabat dekat papa mama. Namun lama aku tak pernah dengar kabar dari mereka juga. Aku hanya melihat mereka terakhir di pemakaman papa mama dua puluh tahun lalu.

"Papa mama sangat merindukanmu, Bunga. Tapi kubilang, jangan bertemu dulu selama Bunga belum ingat Ksatria Baja Hitamnya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun