"Bunga, papa mama ingin bertemu denganmu sejak lama. Rasanya sekarang sudah waktunya"
Keningku berkerut menatap Andi penuh tanya.Â
"Sejak lama? Kau tak pernah cerita"
...
Sudah enam bulan sejak pertemuan kau dan aku pertama kali di perpustakaan kampus. Andi menatapku lekat-lekat membuatku risih sekali waktu itu. Siapa sih lelaki ini?
Lalu kau mengajakku kenalan, bercakap-cakap dan mulai sering menemuiku di kampus. Entah bagaimana caranya kau berhasil menemukan tempat kosku.Â
Kau selalu membawakanku bunga. Namun tak pernah bilang kalau kau ksatria baja hitamku. Kau mengingatku tapi aku tidak, enam bulan lalu.
...
"Sejak aku bilang ketemu Bunga, anak tunggal Om Anton dan Tante Sekar."
Aku terhenyak kaget saat nama kedua orang tuaku disebut oleh Andi. Om Roni dan Tante Asri adalah sahabat dekat papa mama. Namun lama aku tak pernah dengar kabar dari mereka juga. Aku hanya melihat mereka terakhir di pemakaman papa mama dua puluh tahun lalu.
"Papa mama sangat merindukanmu, Bunga. Tapi kubilang, jangan bertemu dulu selama Bunga belum ingat Ksatria Baja Hitamnya"